asarpua.com, Pakpak Bharat – Lalat buah sebelumnya menghancurkan ribuan hektare ladang jeruk di Tanah Karo, kini merambah dan mengganas wilayah Kabupaten Papak Bharat. Puluhan bahkan ratusan ton jeruk jelang petik akhirnya gagal panen.
Mengganasnya hama lalat buah dipicu tingginya curah hujan beberapa hari belakangan ini. Serangan hama lalat buah semakin meningkat saat cuaca lembab. Akibatnya, buah jeruk yang mulai masakpun gagal menjadi duit, keluh para petani jeruk.
“Saat ini merupakan musim panen raya bagi para petani jeruk di Kecamatan Salak khususnya di Desa P. Binanga Boang. Namun, karena serangan lalat buah jerukpun gagal dipanen,” kata mereka saat ditemui asarpua.com secara terpisah, Kamis (07/06/2018) secara terpisah.
Pak Ginting salah seorang petani jeruk yang ditemui asarpua.com mengatakan, mulai bulan Maret hingga Juli seharusnya panen raya jeruk manis tapi karena banyak lalat buah jeruk tersebut tidak dapat dipasarkan.
“Sudah hampir dua tahun ini kami tidak lagi memiliki kesempatan untuk menikmati panen raya. Setiap pagi kami harus mengelus dada melihat buah jeruk berguguran akibat hama lalat buah,” kata Ginting.
Para petani disini sudah melakukan banyak cara untuk mengendalikan lalat buah. Bahkan mengurung tanaman dengan jaring halus agar lalat tersebut tidak bisa masuk meskipun dengan biaya besar.
Tapi, itupun belum membuahkan hasil yang memuaskan, kata dia tak mampu menyimpan keresahannya.
“Saat ini kami meningkatkan penyemperotan insektisida yang sebelumnya dua minggu sekali menjadi satu minggu sekali. Itu pun belum dapat mengatasi ganasnya serangan lalat buah”, aku Ginting
Pada kesempatan itu para petani jeruk berharap kepada Bupati Pakpak Bharat melalui Dinas Pertanian agar mengatasi serangan hama lalat buah ini.
“Kami juga memohon kiranya Pemkab Pakpak Bharat berkenan menyisihkan anggaran mensubsidi harga alat pengendali lalat buah,” ujar para petani berharapan. (as.feris)
Teks foto:
Ginting petani jeruk yang gagal panen.(Foto: asarpua.com/Feris Bancin)