ASARPUA. COM – Rokan Hilir – Bau busuk limbah PT. BSS yang meresahkan warga Balam Sempurna Kabupaten Rokan Hilir beberapa hari ini, membuat Ketua DPD Lembaga Perberdayaan Masyarakat (LPM) Kab. Rohil Ir Thomas Ginting turut berkomentar.
Pasalnya, kata Ketua DPD LPM ini berkomentar bahwa bau busuk Limbah PT. BSS tersebut juga sudah mengganggu aktivitas ibadah masyarakat di Gereja.
“Bau limbah tersebut, memang sangat menggangu, tidak kepada masyarakat dan murid SDN 017 saja, namun juga mengganggu aktivitas ibadah masyarakat,” ungkap Thomas Ginting kepada Awak Media, Rabu (19/09/2018) kepada awak media.
“Sebab aroma bau busuk limbah tersebut juga saya rasakan sendiri, diwaktu saya sedang ibadah di gereja pada hari Minggu (16/09’2018). Jarak Gereja dan PT BSS lebih kurang 500 Meter, sehingga mengganggu konsentrasi ibadah masyarakat,” kata Ginting.
Menurut penjelasan Thomas Ginting, setiap perusahaan harus mempunyai alat kontrol untuk mengukur apakah proses produksi pabrik PT. BSS diatas ambang kewajaran atau tidak. Sehingga tidak berdampak meresahkan masyarakat.
“Kita sangat berterimakasih sekali dengan adanya perusahaan di kampung. Akan tetapi disisi lain, jangan mengorbankan masyarakat,” beber Thomas.
“Semestinya, setiap pengusaha yang akan mendirikan perusahaan besar seperti PKS PT. BSS tersebut, tentunya sudah memenuhi prosedur. Seperti AMDAL dan IPAL, namun apakah itu dilakukan mereka atau tidak. Jika ini dilakukan, saya yakin tidak akan terjadi hal-hal seperti ini,” ungkap Thomas.
Saya menduga, berdirinya PKS PT.BSS penuh dengan kejanggalan. Yang pertama, warga sekitar perusahaan ada yang merasa tidak menandatangani persetujuan berdirinya perusahaan tersebut seperti yang disampaikan Kariono. Yang kedua, tidak ada CSR yang disalurkan perusahaan kepada masyarakat. Nah kok perusahaan ini berdiri dan beroperasi, ada apa ini?,” pungkas Ginting. ***
Penulis: Asmar Tarigan