ASARPUA.COM – Medan – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sumatera Utara menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan XV di Hotel Emerald Garden Medan, Rabu (05 dan 06/09/2018).
Hadir dalam pembukaan Pj Gubsu diwakili Sekretaris Dinas Kominfo Provsu HM Ayub SE, Sekjen PWI Pusat Hendry Ch Bangun, Ketua Bidang Organisasi Sasongko Tedjo, Ketua Bidang Pembinaan Daerah Atal S Depari beserta sejumlah Penguji UKW PWI Pusat Uyun Achadiat, Amir Machmud, Sayid Iskandarsjah, Hadi Prayogo, Ronny Simon, Dedi Sahputra MA, dan H. Hermansjah SE Ketua PWI Sumut.
Sebagai narasumber Komisi C DPRD Medan Drs. H. Hendra DS, Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Agus Suryono, Sekum KONI Sumut Sakiruddin, Dekan Fisip UMSU Arifin Saleh, Sekum Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Sumut Ahmad Rivai Parinduri dan Komisioner KPI Sumut Drs. M. Syahrir.
Sekjen PWI Pusat Hendry Ch Bangun dalam sambutan mengatakan, UKW merupakan rekonstruksi dari tugas sehari-hari yang dilakukan wartawan mulai dari level reporter di lapangan, redaktur dan pemimpin redaksi.
“UKW dilaksanakan sebagai amanah dari Undang Undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers yang ditindaklanjuti melalui keputusan Dewan Pers tentang Standard Kompetensi Wartawan,” kata Bangun yang juga Wakil Ketua Dewan Pers.
Sementara Pj Gubsu dalam sambutan dibacakan Sekretaris Dinas Kominfo Provsu HM Ayub SE, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyambut positif terselenggaranya kegiatan UKW yang dilaksanakan PWI Sumut.
“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) jurnalis Sumatera Utara serta dapat membantu pemerintah dalam upaya menyampaikan informasi kebijakan pemerintah khususnya di wilayah Sumatera Utara, mewujudkan ‘good media’ di Sumatera Utara,” papar Pj Gubsu.
Sebelumnya Ketua PWI Sumut H Hermansjah SE dalam sambutan mengatakan, UKW penting dalam upaya menghadirkan wartawan yang cerdas, berkualitas dan profesional menjalankan tugas dan fungsinya di tengah-tengah masyarakat.
“Diharap seluruh peserta serius, tertib dan disiplin selama mengikuti UKW. Karena jika terlambat dari waktu yang telah ditetapkan penguji, peserta bisa tidak lulus,” kata Herman. (as-01)