ASARPUA.com – Medan – Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution mencanangkan Bakti Sosial TNI Kependudukan dan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga Kesehatan (KKBPK-Kes) Kota Medan 2019 di Lapangan Benteng Medan, Rabu (31/07/2019). Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap penurunan kelahiran dan kematian bayi serta ibu melahirkan di Kota Medan.
Bakti Sosial TNI KKBPK-Kes yang merupakan kerjasama Kodim 0201/BS dengan Pemko Medan ini dimulai bulan Mei sampai Oktober 2019. Adapun kegiatannya diisi dengan pelayanan KB gratis bagi keluarga yang kurang mampu, donor darah, pengobatan gratis dan rumah sakit mata gratis.
“Untuk mencapai cakupan Kesehatan Semesta Kita Tingkatkan Akses dan Kualitas Pelayanan KB Kesehatan di Seluruh Wilayah NKRI” tersebut. Dikatakannya, luasnya wilayah NKRI yang tersebar dari Sabang sampai Marauke menyebabkan sampai saat ini masih banyak daerah belum bisa mendapatkan layanan kesehatan yang baik.
Salah satu kendala dalam pelaksanaan program KB di Tanah Air, jelas Wakil Walikota, Akhyar Nasution terkait minimnya pengetahuan masyarakat tentang tata cara pelaksanan KB yang baik dan benar. Kondisi ini akan berimbas dengan keterbatasan sumber daya manusia, sumber daya pangan dan sumber daya energi ke depannya.
“Persoalan ini harus segera kita atasi bersama. Jika tidak akan menjadi bencana besar dan ancaman bagi Kota Medan dalam beberapa tahun lagi,” kata Wakil Walikota Akhyar Nasution.
Sekaitan Itulah Wakil Walikota Akhyar Nasution berharap agar seluruh stakeholder di Kota Medan harus peduli dengan masalah yang terjadi di Kota Medan, salah satunya mengenai masalah program KB. Untuk itulah dia mengingatkan agar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Medan, Dinas Kesehatan serta para camat sebagai ujung tombak terdepan Pemko Medan supaya bersungguh-sunggu mendukung kegiatan Bakti Sosial TNI KKBPK-Kes tersebut.
Semua pihak yang terlibat dalam Bakti Sosial TNI KKBPK-Kes, kata Wakil mWali Kota, harus memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Di samping itu bisa merujuk keluarga yang butuh pelayanan KB ke berbagai fasilitas kesehatan tersekat. Dengan demikian bakti sosial ini sebagai bentuk ‘jemput bola’ kepada masayarakat yang membutuhkan layanan kesehatan, khususnya mengenai layanan KB. (as-01)