ASARPUA.com – Kisruh terkait penyaluran dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) membuat suasana mencekam di Desa Mompang Julu. Selain membakar dua unit mobil, massa juga memblokade Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Desa Mompang Julu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Senin (29/06/2020).
Warga Desa Mompang Julu Kecamatan Panyabungan Utara, Madina marah. Ratusan massa turun ke jalan dan memasang tenda di badan jalan dn membentangkan spanduk bertuliskan protes mereka. Akibatnya arus lalu lintas di Jalinsum lumpuh total. Aksi blokade jalan ini mulai sekitar pukul 10.00 WIB.
Informasi dihimpun Asarpua.com, aksi blokade jalan ini diduga karena oknum Kepala Desa (Kades) dinilai tidak transparan dalam penyaluran BLT untuk warga terdampak Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) serta pengelolaan Dana Desa (DD) Tahun 2018 hingga Tahun 2020.
Dalam pernyataan warga, pengelolaan DD Mompang Julu diduga terjadi praktek KKN berjamaah. Salah satunya adalah mengenai infografis APBDes manajemen Bumdes.
Selain itu, operasional NNB juga dinilai warga tidak tepat sasaran. Kebijalan penetapan penerima Bansos bahkan dalam pendataan warga penerima BLT dana desa tidak tepat sasaran.
Pada kesempatan itu para warga juga meminta klarifikasi dan informasi dari Kades tentang DD anggaran Tahun 2018 hingga Tahun 2020 dan meminta Bupati Madina mencabut SK Kades Mompang Julu.
Dari informasi yang didapat dari salah satu warga pemblokiran Jalinsum terjadi ini diduga akibat ketidaktransparanan pemerintah desa di dalam pembagian BLT oleh oknum Kades.
“BLT yang kami terima bervariasi, ada yang dua ratus, ada yang lima ratus ribu. Jadi kami meminta ketransparanan Kades,” ujar salah seorang warga bermarga Nasution.
Akibat pemblokiran ini ruas Jalinsum dari arah Medan menuju Padang dan sebaliknya terlihat mengalami macet total.
Sedangkan Muspida bersama dengan aparat Kepolisian hingga saat ini masih melakukan mediasi dengan warga. (asarpua)
Penulis: Benny Fatahillah Lubis