asarpua.com

Sumut Kini Punya Museum Sejarah Alquran

ASARPUA.com – Medan – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meresmikan Museum Sejarah Alquran di Gedung Serba Guna, Jalan Pancing / Willem Iskandar, Kabupaten Deliserdang, Minggu (22/09/2019). 

Dalam kegiatan itu, juga diluncurkan Mushaf Alquran Sumut sebagai bukti bahwa jejak perkembangan Islam di provinsi ini telah ada ratusan tahun lalu. “Ini yang didapatkan paling terakhir di abad 18. Berarti 300 tahun yang lalu. Jadi tidak mungkin syekh (ulama) yang datang (ke Sumatera Utara) itu tidak membawa dokumen (Alquran),” ujar Gubsu, usai meresmikan Museum Sejarah Alquran dan Peluncuran Mushaf Alquran Sumut.

Dari penelusuran ke beberapa daerah di Sumut, lanjut Edy, ditemukan sejumlah Alquran tua yang berusia setidaknya 250 tahun, bahkan lebih dari itu. Di antaranya adalah di Barus dan Simalungun serta tempat lainnya yang masih menyimpan dokumen Mushaf Alquran kuno.

Terkait pembangunan di Sumut, Edy menjelaskan bahwa di sejumlah tempat di Sumut, pernah besar dengan peran para pendahulu yang identik dengan ke-Islaman. Hal ini terbukti dengan 22 mushaf kuno yang sudah berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber. Bahkan sudah menjelaskan beberapa tumbuhan, sayur hingga buah dan makanan yang bermanfaat berdasarkan Alquran.

Sejarawan sekaligus penggagas Museum Sejarah Alquran Sumut Dr Ichwan Azhari mengatakan bahwa dirinya merasa khawatir dan marah saat disebutkan bahwa Sumatera Utara tidak memiliki Mushaf Alquran.  Padahal diketahui, Barus yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dinobatkan sebagai pintu masuknya Islam pertama kali di Indonesia.

“Makanya saya kejar terus dan cari terus. Meskipun bukti-bukti ini, beberapa saya temukan di Malaysia. Tentu kalau kita disebutkan tak punya mushaf, saya gelisah. Setelah dibuktikan dan diteliti, barulah diakui bahwa mushaf yang kita dapatkan ini punya nilai sejarah yang cukup kuat. Jadi Sumut juga punya mushaf,” kata Ichwan lagi.

Sedangkan terkait upaya penelusuran mushaf Alquran kuno, kata Syekh Ahmad Sabban Rajagukguk, diperkuat lagi dengan ajaran Syekh Abdul Wahab Rokan sebagai ulama ahli fikih, mursyid Tarekat Naqsyabandiyah. (as-01)

Related News

Pemko Medan Optimis SPAM Mebidang Segera Terealisasi

Redaksi

Wagubsu Musa Rejekshah Apresiasi Film Parherek

Redaksi

Hadir di Padangsidempuan, Maxim Tawarkan Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi untuk Permudah Aktivitas Masyarakat

Redaksi