ASARPUA.com – Simalungun – Pemerintah Kabupaten/Kota diharapkan dapat bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dalam upaya membangun desa menata kota, menuju Sumut yang agraris dan bermartabat. Antara lain dengan melestarikan lahan pertanian dan tidak memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di lahan pertanian.
Hal itu disampaikan Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi saat menghadiri Gerakan Panen Padi di Nagori (Desa) Maligas Bayu dan Nagori Mancuk, Kecamatan Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun, Senin (09/12/2019). Menurut Gubsu, kebutuhan bahan pangan khususnya beras, terus meningkat, seiring bertambahnya jumlah penduduk di daerah ini. Namun di sisi yang lain, luas lahan pertanian terus berkurang dan semakin menyempit.
Karena itu, Pemerintah Kabupaten/Kota diminta kerja samanya untuk tidak memberikan IMB kepada siapa pun yang ingin mendirikan bangunan di atas lahan pertanian. Karena, biasanya, kalau jalannya sudah bagus, orang akan berlomba mendirikan bangunan di daerah tersebut. ” Saya minta, Pak Bupati (Simalungun) agar jangan dikasi itu IMB. Nanti bisa habis lahan kita,” tegas Gubsu yang hadir bersama Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis Edy Rahmayadi.
Gubsu juga menyampaikan, pertanian atau tanaman pangan sejatinya menjadi andalan Provsu yang begitu subur tanahnya. Karena itu, dirinya memberikan perhatian lebih kepada masyarakat yang berkecimpung di sektor ini.
“Kita sudah mulai harus ke sana (pertanian) semua. Inilah hidup kita, bertani. Dulu kenapa Belanda datang menjajah, karena suburnya tanah ini. Tetapi sekarang kita (banyak) hampir lupa,” ujar Gubernur di hadapan ribuan warga yang memadati lokasi acara di atas lahan jagung pasca panen.
Diakui Gubernur, undangan menanam atau memanen di lahan pertanian rakyat, lebih ia senangi. Sebab dari sektor pertanian, Sumut harus bisa maju dan semakin bermartabat di masa mendatang. Untuk itu pula, dirinya meminta agar ada pembagian bibit padi kepada petani di sana.
Sementara Bupati Simalungun JR Saragih dalam sambutannya mengapresiasi kehadiran Gubernur ke tempat atau nagori yang lokasinya cukup jauh dari jalan umum. Apalagi memberikan perhatian lebih untuk para petani khususnya di Simalungun. (as-01)