ASARPUA.com-Tanah Karo – Humas DPD Pemuda Merga Silima Kabupaten Karo, Kiki Sembiring mempertanyakan kondisi jalan dan jembatan yang rusak parah dibeberapa daerah di Kabupaten Karo.
“Truk-truk besar bermuatan Galian C khususnya dolomit diambil dari seputaran Kecamatan Tiganderket dan Kutabuluh Simole diangkut ke pabrik di Medan. Galian C itu tidak memiliki izin, sementara mobil pengangkut dolomit setiap saat melintas mempercepat kerusakan jalan,” ungkap Kiki Sembiring, di Kabanjahe, Kamis (24/01/2019)
Kenyatatannya masyarakatlah yang tetap menjadi korban oknum yang tak mau perduli kebutuhan masyarakat terhadap urusan infrastruktur jalan yang sangat vital bagi kepentingan umum. Karena dibeberapa titik yang kerusakannya cukup parah, penyebabnya adalah tidak layaknya drainase yang ada, bahkan ada yang sama sekali tidak memiliki drainase.
“Ironisasi ini sudah berlangsung lama dan terkesan jadi pembiaran sehingga dari tahun ke tahun rakyat selalu saja dihadapkan kepada kondisi jalan yang rusak,” tegas Kiki Sembiring.
Pertanyaanya, kata Kiki, kemana anggaran itu dibuat. Kemana saja semua dana perawatan jalan yang setiap tahun ditampung di APBD yang jumlahnya cukup besar. Mengapa bisa kerusakan jalan yang sangat vital bagi beberapa kecamatan ini luput dari perhatian Bappeda maupun Dinas PUPR Kabupaten Karo. “Buruknya kualitas infrastruktur jalan berbasis pertanian itu sangat mengganggu roda perekonomian masyarakat,” kecamnya.
Pantauan ASARPUA.com, Kamis (24/01/2019) sejumlah ruas jalan kabupaten dan jalan penghubung antar kecamatan jurusan Kabanjahe-Kutabuluh Simole, Kabupaten Karo, saat ini cukup memprihatinkan. Selain rusak dan berlobang-lobang, ruas jalan ini juga jadi saluran “anak sungai” kala hujan karena paretnya sama sekali tidak berfungsi. Bahkan ada dibeberapa ruas jalan lebih tinggi permukaan perit daripada badan jalan. Bagaimana mungkin air mengalir melalui paret.
Selain itu beram jalan yang terjal dan tajam di sejumlah titik sewaktu-waktu bisa menjebak pengguna jalan, memicu terjadinya kecelakaan yang bisa menelan korban jiwa.
Kerusakan badan jalan sepertinya semakin parah. Tidak ada kesan akan adanya perbaikan dari pihak Bina Marga PUPR Kabupaten Karo. Jalan kabupaten yang kerusakannya makin parah terlihat mulai dari Simpang Desa Surbakti Kecamatan Simpang Empat, hingga Desa Payung Kecamatan Payung. Yang paling parah dan tidak tertutup kemungkinan dapat memicu kecelakan lalu lintas yang merenggut korban jiwa mulai dari Penatapen Desa Tigapancur, Tikungan Pagoda, hingga Dusun Sibintun Desa Berastepu.
Ironisnya lagi, jembatan penghubung antar desa Tiga Pancur – dusun Sebintun di jalan kabupaten terpanjang itu kondisinya sangat memprihatinkan. Lantai jembatannya juga sudah tidak kelihatan dan seperti hanya gundukan tanah yang juga bergelombang. Besi pengaman jembatan pada bagian kiri dan kanansebagaimana layaknya sebuah jembatan sudah tidak ada lagi.
Kondisi jalan diatas jembatan berlobang bak kubangan kerbau dan sepertinya ada mata air yang mengalir diatasnya melaluii badan jalan hingga ke jembatan.Tidak jarang air tergenang diatas badan jembatan. Hal ini tentu sangat berbahaya. Dasar fondasi jembatan sangat diragukan kekuatannya. Jembatan yang diperkirakan berkedalaman 50 meter itu sangat riskan terjadi kecelakaan dan rawan ambruk. Menyiasati kondisi jembatan yang sempit dan rusak, mobil-mobil yang melintas bergantian lewat.
Di sepanjang jalan yang rusak parah tidak ada drainase yang memadai bisa disaksikan sepanjang lintasan Simpang desa Surbakti hingga dusun Sebintun Desa Berastepu. Dengan kondisi drainase yang tidak layak membuat sebagian badan jalan cepat tergerus dan berlobang lobang. Banyaknya truck besar yang bermuatan bahan galian semacam pasir,batu-batuan dan dolomit yang diduga melebihi tonase melintas pada jalan tersebut membuat kerusakan jalan semakin menjadi.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Karo, Ir Paten Purba, sampai berita ini ditayangkan belum berhasil dikonfirmasi. Tetapi menurut sumber ASARPUA.com menyebutkan bahwa pada Desember 2018 lalu sudah dilakukan pengerukan disekitar jembatan dusun Sibintun. Juga penambalan pada beberapa titik badan jalan yang berlubang-lubang sudah ditimbun dengan pasir dan batu kerikil. (as-joh).