ASARPUA.com – Medan – Jumlah perokok mengalami penurunan dengan semakin meningkatnya kesadaran akan bahaya rokok di negara maju, namun sebaliknya terjadi peningkatan jumlah perokok di negara berkembang. Berkaitan dengan itu, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Medan menggelar kajian Survey Prevalensi Perokok di Kota Medan.
Hal ini disampaikan Walikota Medan Dzulmi Eldin dalam sambutan tertulisnya dibacakan oleh Sekretaris Balitbang Kota Medan Siti Maharani Hasibuan dalam acara Seminar Akhir Survei Prevalensi Perokok di Kota Medan di Hotel Grand Antares Jalan Sisingamangaraja Medan, Kamis (25/11/2018).
Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi perokok aktif yang tinggi, menempati posisi no 5 di dunia dalam hal jumlah perokok terbanyak. Prevalensi perokok meningkat selama kurun waktu dari tahun 1995 – 2013 pada pria dan wanita di semua kelompok umur. Sementara itu banyak penyakit bersumber dari rokok.
Masalah merokok, sambung Maharani, tidak hanya merugikan perokok aktif itu sendiri tetapi juga dapat merugikan perokok pasif. Perokok pasif merupakan orang – orang yang tidak terimbas langsung dari racun yang dikeluarkan rokok.
Selanjutnya, dalam pemaparan yang disampaikan dr. Juanita selaku tim peneliti dari Universitas Sumatera Utara (USU), menyimpulkan bahwa prevalensi merokok setiap harinya di Kota Medan lebih tinggi dari angka nasional tahun 2016. Prevalensi merokok setiap hari pada pria, tambah juanita, lebih rendah dari angka nasional, sedangkan pada wanita lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional. (as-01)