ASARPUA.com – Medan – Dalam upaya menekan angka inflasi harga komoditas bahan pangan di Kota Medan terlebih menjelang Hari Raya Idul Adha 1440 H, Pemko Medan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Medan menggelar rapat koordinasi di Balai Kota, Selasa (06/08/2019). Selain menekan angka inflasi, rapat ini juga sekaligus memastikan ketersediaan bahan pokok di Kota Medan aman.
Rapat dipimpin Wakil Walikota Ir H Akhyar Nasution MSi didampingi Asisten Ekbang Setdako Medan. Dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut Wiwiek Sisto Widayat, Kadis Perdagangan Kota Medan Dammikrot serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan dan PD Pasar serta Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Medan
Ada pun fokus masalah yang dibahas dalam rapat yakni melakukan sinkronisasi langkah sebagai upaya menekan angka inflasi harga komoditas pangan di Kota Medan, terlebih menjelang Hari Raya Idul Adha yang cendrung merangkak naik Hari Raya Idul Adha. Dengan demikian masyarakat tetap dapat menjangkau bahan kebutuhan pokok sehari-hari.
‘’Rapat ini menjadi penentu langkah bagi kita untuk menghadapi nilai inflasi Kota Medan yang saat ini mencapai 1,33 %. Kami berharap semua pihak dapat menjalankan fungsi dan perannya masing-masing untuk menekan angka inflasi sehingga tidak berdampak besar bagi produsen maupun konsumen,’’ kata Wakil Walikota Akhyar Nasution.
Akhyar menjelaskan, terbesar terjadinya inflasi berasal dari cabai karena tingginya jumlah permintaan warga. Guna mengatasi dan menyikapi inflasi tersebut, tentunya ini menjadi tanggung jawab semua pihak. “Jangan sampai kenaikan inflasi justru merugikan petani dan membebani masyarakat. Jadi sinkronisasi ini mutlak dibutuhkan agar perekonomian Kota Medan tetap stabil dan maju,’’ ungkapnya.
Wakil Walikota Akhyar Nasution selanjutnya mengaku, selain jumlah permintaan, faktor lain yang menjadi penyumbang terjadinya inflasi adalah masalah tekhnis yang terjadi di lapangan, terlebih saat pendistribusian barang yang diperoleh dari wilayah pemasok seperti Tanah Karo. Misalnya saja ungkap Akhyar, seperti cuaca buruk serta kendaraan yang mengalami kerusakan juga menjadi penyebab terjadinya inflasi.
‘’Kita tidak dapat pungkiri bahwa banyak faktor lain yang turut menjadi penyebab terjadinya inflasi. Kondisi cuaca dan bahkan kendaraan juga menjadi salah satu penyebabnya. Terlebih akses jalan distribusi dari dan menuju Tanah Karo sabagai salah satu daerah pemasok komoditas cabai tidak ada alternatif lain. Tak ayal, kendala di lapangan menjadi penyebab naiknya harga,’’ jelasnya.
Menyikapai masalah tersebut, Wakil Walikota Akhyar Nasution berharap hasil rapat yang dilakukan mampu menyikapi kondisi kenaikan inflasi yang terjad karena menyangkut kondisi perekonomian masyarakat. ‘’Kepada seluruh stakeholder terkait, kami (Pemko Medan) berharap kerjasama dan koordinasi untuk sama-sama mencari solusi masalah inflasi. Jangan sampai ada yang dirugikan, baik petani maupun masyarakat,’’ pungkasnya. (as-01)