ASARPUA.com – Tanah Karo – Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau Taman Hutan Kota Kabanjahe di Jalan Selamat Ketaren, Kabanjahe tepatnya di belakang Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karo, di depan kantor KPUD Karo, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Bahkan tidak berlebihan kalau dikatakan tidak layak disebut sebuah taman apalagi RTH.
Amatan ASARPUA.com pada Kamis (28/02/2019), di pintu masuk taman yang seharusnya dijadikan sarana berolahraga (jogging track) dan taman rekreasi bagi warga Kabanjahe tersebut, tampak penuh sampah bekas pembalut wanita dan bekas popok bayi (pampers) berserakan. Begitu juga pada sudut sebelah kiri pintu masuk taman, terlihat tumpukan sampah dari limbah rumah tangga. Diduga areal tersebut telah dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah warga, sehingga menimbulkan aroma yang tidak sedap.
Begitu juga kondisi di dalam taman. Tampak tidak adanya perawatan sama sekali. Semak belukar tumbuh subur dimana-mana. Pohon-pohon penghias taman terlihat tumbuh tidak terawat.
Pada lintasan jalan jogging track juga terlihat sudah ditumbuhi semak belukar. Begitupun semen pengikat paving block sudah banyak pecah-pecah dan retak. Paving block yang berada pada jogging trackpun banyak terkelupas tak kunjung diperbaiki. Hal ini tidak tertutup kemungkinan dapat membahayakan bagi warga yang akan melintas dilokasi tersebut.
Anehnya lagi, di sekeliling taman tidak terlihat dipasang alat penerangan seperti tiang-tiang lampu, atau lampu hias (lampu mercury) yang akan menerangi taman ketika malam tiba. Sehingga dapat dipastikan, jika dimalam hari taman ini akan terlihat gelap gulita dan menyeramkan.
Menurut salah seorang warga bermarga Purba kepada ASARPUA.com di lokasi, kondisi seperti ini sudah cukup lama. “Siapa yang mau jalan-jalan ke dalam, kalau di sana-sini penuh dengan semak belukar. Jangan-jangan ular kobra pun sudah banyak di situ,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo, Ir Timotius Ginting melalui Kabid Penataan Ida Sembiring mengatakan bahwa beberapa hari yang lalu sudah dilakukan penyemprotan racun rumput, “Beberapa hari yang lalu sudah kita semprot racun rumput. Penyisipan pepohonan yang mati juga sudah dilakukan,” jelasnya .
“Kalau masalah ada warga sekitar yang membuang sampah dari rumah tangga itu diluar pantauan kami. Apalagi yang tinggal disekitar lokasi orang-orang yang sangat tahu aturan membuang sampah,” katanya tak mampu menyembunikan kekesalannya.
Ketika disinggung tentang besaran dana rutin untuk perawatan, Ida Sembiring mengatakan bahwa dana perawatan hanya sebatas untuk mengganti pepohonan yang tumbang maupun mati. Juga hanya ada satu orang karyawan ditempatkan untuk merawat luas lahan ratusan meter persegi tersebut.
“Kita perlu tenaga kerja yang akan merawat taman itu setiap harinya. Dan itu butuh biaya. Bagaimana kami menyuruh orang tanpa biaya? Selama ini kami hanya merawat secara swadaya, berapalah kesanggupan kami,” kata dia menambahkan
Namun untuk kebersihannya, kata dia secara rutin dilakukan mengangkat sampah di taman tersebut. “Masalah kebersihannya kita upayakan. Tapi ada pun dibuat bak sampah di situ, belum tentu warga membuang sampah ke bak itu,” tambahnya.
Padahal diketahui sebelumnya, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH telah memberikan instruksi kepada anak buahnya agar membuat program dan perencanaan supaya lahan tidur milik pemerintah jangan dibiarkan terbengkalai tak karuan.
Supaya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat dikelola menjadi ruang terbuka hijau atau Taman Kota maupun sebagai sarana olahraga. (as-joh)