asarpua.com

Tahukah Anda, Menyetir Bagi Lansia Dapat Meningkatkan Kualitas Hidup

Menyetir bagi Lansia dapat meningkatkan kualitas hidup. (Foto. Asarpua.com/istimewa)

ASARPUA.com – Medan – Aktivitas menyetir bagi lanjut usia (Lansia) ternyata memiliki lebih banyak manfaat daripada sekadar memenuhi kebutuhan mobilitas. Praktisi kebugaran dan atlet binaraga Ade Rai mengungkapkan bahwa bagi orang-orang berusia lanjut, menyetir dapat berfungsi sebagai bagian dari latihan fisik harian.

Ade Rai seorang sosok inspiratif dalam dunia kebugaran ini mengaku terus berupaya menyetir sendiri, bukan hanya untuk mobilitas tetapi juga sebagai cara menjaga kesehatan tubuh. “Kalau bisa, saya usahakan tetap menyetir sendiri. Karena menyetir itu bisa jadi bagian dari menjaga longevity, umur panjang dengan kualitas hidup yang baik,” ujarnya saat ditemui di ICE BSD City, Tangerang, Sabtu (26/07/2025).

Menyetir Sebagai Stimulasi Fisik dan Mental

Menyetir tidak hanya sekadar aktivitas rutinitas, tetapi juga menawarkan stimulasi fisik dan mental yang penting.

Ade menekankan bahwa menjaga aktivitas dan gerakan sangat penting agar tubuh tetap aktif. “Stimulasi itu datangnya dari gerakan. Kita harus terus aktif, baik lewat latihan, aktivitas harian, bahkan menyetir. Karena kalau kita terbiasa dengan itu, tubuh akan tetap siaga, tetap terlatih,” ucapnya.

Saat menyetir, tubuh secara otomatis melatih otot inti. “Waktu kita menyetir, secara tidak sadar kita sedang melatih core. Sama seperti naik kuda, tubuh otomatis menyesuaikan. Kita enggak bisa nyetir dalam posisi malas. Mau enggak mau, otot inti seperti perut, pinggang, dan dada ikut aktif untuk menopang postur,” lanjutnya.

Menyetir untuk Lansia: Positif dengan Perhatian Tertentu

Ade Rai juga menanggapi pertanyaan mengenai apakah menyetir mobil baik untuk lansia. Ia menyatakan bahwa menyetir adalah aktivitas yang sangat positif bagi mereka. “Pasti bagus. Orang tua kalau tetap menyetir sendiri itu dampaknya positif. Mereka jadi tetap aktif secara fisik dan mental,” ujarnya.

Namun, Ade juga memperingatkan mengenai potensi keterbatasan yang mungkin dihadapi lansia, seperti masalah penglihatan atau penurunan respons tubuh. “Risikonya ada, misalnya kalau penglihatannya terganggu, nanti bisa disalahkan, kok sudah tua masih nyetir? Tapi kalau kita melakukan kajian antara aktivitas menyetir dan kualitas kesehatan seseorang, hasilnya pasti sinergis dan positif,” ucap Ade menutup pembicaraan.

Dengan penjelasan Ade Rai, jelas bahwa menyetir bukan hanya sekadar aktivitas sehari-hari, melainkan sebuah bentuk latihan yang dapat menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup, terutama bagi lansia yang berusaha tetap aktif. (Asarpua/sitasi dari Kompas.com)

Related News

Pimpinan DPRD Terima Kunjungan Konjen Tiongkok untuk Kota Medan

Redaksi

Paul MA Simanjuntak Minta Pemko Medan Pastikan Lansia Dapat Bansos dan Layanan Kesehatan

Redaksi

Walikota Medan Sambut Kedatangan Jaksa Agung RI

Redaksi