ASARPUA.com – Medan – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Dhirga Surya siap mengembangkan usaha penjualan beras di Sumatera Utara (Sumut). Antara lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup para petani di daerah ini.
Rencana analisis usaha termasuk pola kerja sama, target penjualan, hingga aspek keuangan tentang pengembangan usaha tersebut dipresentasikan Direktur Utama (Dirut) Dhirga Surya Isfan Fachrudin beserta jajaran direksi dan komisaris kepada Wakil Gubernur (Wagubsu) Musa Rajekshah, Rabu (17/06/2020), di Rumah Dinas Wagubsu Jalan T Daud Medan.
Isfan Fachrudin menyampaikan program usaha beras menuju Sumut Bermartabat yang sedang dikembangkan ini diharapkan dapat menjadi solusi peningkatan taraf hidup petani. Salah satu caranya yakni memutus rantai tengkulak dengan membeli gabah langsung ke petani dan menjaga harga dasar Gabah Kering Panen (GKP) petani yang layak atau minimal Rp 4500/kg. Untuk tahap awal, usaha beras ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan beras 29.289 ASN atau sekitar 900 ton.
“Dari beberapa kali pertemuan dan diskusi yang difasilitasi oleh Dinas PMD, beberapa Bumdes di Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Langkat menyatakan kesediaan untuk kerja sama dengan kita Pak,” ucap Isfan.
Usai menyimak paparan yang disampaikan, Wagubsu mengungkapkan ada beberapa hal penting yang menjadi catatan untuk diperhatikan dalam pengembangan usaha ini nantinya. Salah satunya ialah memprioritaskan kesejahteraan petani. Selama ini, petani sering kali menjadi pihak yang paling dirugikan dalam rantai distribusi usaha, antara lain disebabkan oleh praktik tengkulak.
“Keuntungan itu penting dalam dunia usaha. Pengembangan usaha ini tentu kita tak mau rugi, tetapi aspek-aspek lain yang tak kalah penting juga jangan dilupakan. Usaha ini juga harus mampu membantu memperbaiki nasib para petani, menghasilkan beras berkualitas dengan harga terjangkau dan tentunya membawa keuntungan hasil penjualan yang berkontribusi pada PAD kita,” jelas Wagub.
Kemudian, mumpung masih di tahap perencanaan, Wagubsu berharap agar analisis pembiayaan dan penjualan dilakukan dengan seksama dan target tidak muluk-muluk. Jangan sampai perhitungan di atas kertas terlihat cantik, namun malah merugi ketika berjalan. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan beras yakni teknis dan operasional seperti kualitas mesin giling yang tentu akan berpengaruh pula pada kualitas dan kuantitas beras yang diperoleh.
“Selain melibatkan Bumdes, tolong didiskusikan juga keterlibatan koperasi di desa-desa dalam usaha ini, sehingga koperasi kita juga hidup. Masih banyak yang harus ditindaklanjuti terkait teknis, segera disempurnakan dan lebih rinci,” pesan Wagubsu. (asarpua-01)

