ASARPUA.com – Medan – Program Upaya Khusus (Upsus) Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) diharap dapat meningkatkan produksi padi di Sumatera Utara (Sumut). Produksi padi tahun 2017 mencapai 5,1 ton diharapkan meningkat menjadi 7 ton/tahun.
Pejabat Gubernur Sumatera Utara (Pj Gubsu) Drs Eko Subowo MBA mengatakan hal itu dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) Dr Ir Hj R Sabrina MSi pada acara Pembukaan Rapat Evaluasi Pelaksanaan Upsus Pajale tahun 2018 Provsu, Selasa (21/08/2018) di Hotel LE Polonia Jalan Sudirman Medan.
“Dalam 3 tahun terakhir ini berbagai prestasi dicapai antara lain peningkatan produksi padi rata-rata 13,82 persen per tahun, jagung 16,71 persen, kedelai 12,10 persen, bawang merah 35,39 persen dan cabai merah 2,55 persen,” tuturnya.
Berdasarkan Angka Ramalan 1 BPS, diperkirakan produksi padi Sumut tahun 2018 adalah 5.311.673 ton (naik 3,42 persen) dibandingkan tahun 2017 luas panen 1.041.420 ha (naik 5,40 persen). Untuk komoditi jagung diperkirakan 1.757.126 ton (naik 0,91 persen) dibanding tahun 2017, luas panen 293.388 ha (meningkat 3,94 persen). “Sedangkan untuk komoditi kedelai diperkirakan mencapai 32.758 ton (meningkat 321,16 persen) dibandingkan tahun 2017, dengan luas panen 25.950 ha (meningkat 332 persen),” katanya.
Periode tanam Oktober 2017 s/d Maret 2018, realisasi pertanaman mencapai 535.230 ha atau sebesar 89,35 persen, ini berarti Oktober 2017 s/d Maret 2018 terdapat kekurangan seluas 63.809 ha yang harus ditutupi pada periode April – September 2018.
Ketua Panitia yang juga Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Provsu M Azhar Harahap, pelaksanaan program Upsus Pajale tersebut, sangat menggembirakan diantaranya produksi padi setiap tahun meningkat rata-rata 13,82 persen, jagung 16,71 persen dan kedelai 12,10 persen. Jika dikonversikan peningkatan produksi selama 3 tahun padi Rp 59,3 triliun, jagung Rp 13,8 triliiun dan kedelai Rp 149,6 miliar.(as-01)