asarpua.com

Ketua Komunitas Penulis Kota Medan: Taman Kota Amburadul

ASARPUA.com – Medan – Setelah pemberitaan ASARPUA.com tentang 30 armada terbaru Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, tiba tiba Kepala Dinas M Husni secara khusus kepada staf humas, menggelar ekspotentang kinerja dan keberadaan armada terbaru dinas itu.

Dia juga menyampaikan mimpi serta harapannya meningkatkan kinerja. Dengan suara yang pendeng mungkin karena flu atau sebab lain Husni mengakui bahwa armada terbaru ada 40 unit. Ternyata bukan 30 unit seperti data yang ditemukan wartawan ASARPUA.comdi kantor dinas tersebut.

Saat ASARPUA.com dengan naluri jurnalistiknya memberitakan keberadaan 30 unit armada yang ada dan dipamerkan di halaman dinas tersebut, Kamis (31/05/2018), karena memang hanya 30 unit yang ada ditemukan di lokasi. Namun secara terburu buru M Husni seakan akan hendak mengklarifikasi keberadaan armada terbaru tersebut dia melakukan ekspos tertutup kepada Staf Humas Pemko.

“Saat ini kita memiliki 40 armada baru yang terdiri dari 21 unit armada konvektor yang nantinya akan dioperasikan di wilayah inti kota dan 19 unit typer yang nantinya dioperasikan pada daerah pinggir kota. Armada baru Dinas Kebersihan dan Pertamanan berfungsi untuk membantu armada sampah yang dimiliki 151 kelurahan se-Kota Medan,” kata Husni.

Dengan adanya penambahan 40 unit armada, katanya dia optimis penanganan sampah di Kota Medan akan maksimal, karena 40 armada baru ini sifatnya melapis pekerjaan kebersihan yang ada di kelurahan-kelurahan.

Tingkatkan Kinerja

Menanggapi hal tersebut Ketua Komunitas Penulis Kota Medan (KPM) Tania Depari mengatakan bahwa secara tidak sadar Husni menunjukkan kalau dinas yang dipimpinnya  terkesan seperti ‘ketok martil’ hanya akan fokus bekerja disaat saat ada instruksi Walikota.

“Wajar saja kalau selama satu tahun lebih kepemimpinan M Husni di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, kota ini gersang dan tak berseri lagi seperti kemarin-kemarin sebelum dipimpinnya.

Saat ini  tak ada satu titikpun yang layak dikategorikan taman di Kota Medan. Apa yang dikerjakan dinas ini. Tidakkah matanya melihat taman di kota ini amburadul tak jelas bentuknya dan tanpa perawatan. Serakan sampah malah merajai hampir di setiap sudut “rumah kita”. Slogannya Medan Rumah Kita. Rumah apaan? lingkungan tak sehat disuguhkan untuk warganya. Alasannya sampah sudah ditangani kecamatan. “Sampah meski penanganannya sudah dilimpahkan ke kecamatan tetapi induknya kan tetap dinas,” kata Tania Depari.

Kalau tak sanggup menata kota sekelas Kota Medan yang nota bene Ibukota Provinsi Sumatera Utara, sudah seharusnya Husni tahu apa yang musti dia lakukan. Barangkali masih ada orang lain yang mampu untuk melakukan lebih baik, lebih tanggap dan mampu membuat lebih indah berseri seri wajah kota ini dari yang kita saksikan saat ini,” lanjut Tania Depari penulis buku Ayo Traveling ke Medan ini.

Tania menambahkan, penataan taman dan penanganan kebersihan “rumah kita” tidak bisa hangat hangat taik ayam. Tidak bisa digenjot dan dipush pada saat menjelang hari hari tertentu. Tapi penataan taman dan kebersihan ” rumah kita” Kota Medan harus dilakukan setiap saat setiap waktu dan untuk di lihat, dinikmati oleh seluruh masyarakat baik yang menetap maupun yang hanya berkunjung lintas ke Kota Medan.

“Masak lampu penerangan jalan (LPJ) lampunya padam bahkan tiang penyangga lampu berpatahan tidak ada perhatian dari dinas. Apa kerjaan M. Husni sebagai komandan di dinas tersebut kalau tidak tahu kondisi taman dan kebersihan kota?. Masyarakat juga berhak menuntut pemimpinnya kalau tidak becus memimpin. Masak menangani kegiatan agenda tahunan yang rutin dan berulang kok gagap. Pimpinan apaan itu,”papar wartawati senior menyayangkan kinerja dinas ini.

Coba dulu tunjukkan sama saya apa yang sudah dilakukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan selama satu tahun kepemimpinan M.Husni. Janganlah hancurkan kota ini dengan kinerja yang tak jelas juntrungannya dan menghabiskan anggaran dengan hal hal yang tak pro pembangunan Kota Medan, kata Tania yang baru baru ini bersama Komunitas Penulis Kota Medan membagikan 1000 buku tulisannya ke perpustakaan sekolah di Kota Medan untuk mendukung program Literasi Kota Medan.

Kita sama-sama bekerja di bidang masing masing. Kita juga punya andil untuk pembangunan kota ini meski tanpa menggunakan anggaran, jadi jangan ada oknum kepala dinas yang seenak dengkulnya mengaku-ngaku sudah bekerja ekstra untuk membangun kota ini. Padahal kenyataannya nol. Yang perlu bukti bukan cakap. Bagusi taman, segarkan dan indahkan kembali wajah kota ini, papar Tania yang sedang menuntaskan penulisan buku “Medan Indah Kotaku”.(as-01)

Related News

Mendagri Minta Sisa Anggaran Hibah Pilkada Segera Dicairkan

Redaksi

Wabup Sergai Hadiri Peringatan Hari Santri 2019

Redaksi

Tumor Tulang Tak Lagi Harus Amputasi, Bisa Ditangani di RS Adam Malik

Redaksi