ASARPUA.com – Jakarta – Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia bulan September lalu menjadi momen bersejarah yang ditunggu-tunggu banyak orang. Bukan hanya umat Katolik, namun juga seluruh bangsa Indonesia. Mulai dari pertemuan dengan Tokoh-Tokoh Agama salah satunya momen ketika Paus Fransiskus mencium tangan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarrudin Umar dan dibalasnya juga dengan mencium kepala Paus Fransiskus. Tidak hanya itu, momen menarik terjadi ketika di tengah perjalanan Paus Fransiskus bahkan sempat berhenti sembari duduk dari kursi mobilnya mendoakan ibu hamil yang menghampirinya.
Ini adalah sebuah momen yang lebih dari sekedar kunjungan, tapi juga sebuah simbol inspirasi dan harapan bagi masa depan yang lebih harmonis. Kedatangannya membawa perhatian banyak orang, termasuk momen pertemuan Merry Riana dengan Paus Fransiskus yang viral. Merry Riana, melalui unggahan videonya di Instagram memperlihatkan pertemuannya yang begitu sakral sambil bersimpuh di hadapan Paus Fransiskus sembari mencium tangannya. Momen pertemuan ini kembali mengingatkan kita akan misi keduanya dalam membawa inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Namun di balik pertemuan tersebut, Merry Riana juga dipercayakan membawakan momen yang sakral bersama Paus Fransiskus.
Salah satu momen yang paling dinantikan adalah dialog antara Paus Fransiskus dengan 200 anak muda terpilih di Graha Pemuda. Di tengah antusiasme dan kegembiraan, sosok Merry Riana hadir sebagai inspirator, berbagi tentang kekuatan mimpi dan bagaimana mimpi mampu mengubah hidup. Berdiri di depan ratusan anak muda, Merry Riana yang juga sempat ditemani Chelsea Islan, pemeran Merry Riana di Film Biografi ‘Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar’, dengan penuh semangat mengisahkan perjalanannya dan pengalamannya di depan ratusan anak muda tentang pentingnya untuk memiliki impian dan selalu menjaga harapan
Ratusan pelajar yang hadir saat itu begitu antusias mendengarkan kisah sukses Merry Riana “Ketika saya harus hidup merantau tentu bukan saat yang mudah. Namun hidup di tengah keterbatasan dan kesulitan akhirnya membuat saya berani bermimpi besar. Dan mimpi itulah yang mengubah hidup saya.”, ucap Merry Riana.
Merry Riana percaya bahwa mimpi itu punya kekuatan dan bisa menjadi kenyataan. Anak-anak yang tergabung dalam kegiatan Scholas Indonesia juga mendapat kesempatan untuk membagikan mimpi-mimpi mereka. Lewat simbol “keranjang mimpi”, setiap anak menuliskan impian dan harapan mereka. Keranjang Mimpi bukan sekadar wadah, melainkan simbol harapan. Di setiap lembaran kertas yang dimasukkan ke dalamnya, tersimpan harapan-harapan besar dari anak-anak Indonesia. Ada yang bermimpi menjadi dokter, aktor, pengusaha, dan tak sedikit yang berharap membawa perubahan bagi bangsa ini.
Dengan tangan penuh haru, Merry Riana membawa keranjang tersebut ke ruang ‘Hati Indonesia,’ tempat mimpi-mimpi itu disimpan dan dilindungi, sebuah karya seni yang melambangkan Bhinneka Tunggal Ika, persatuan dalam keragaman. Di tempat yang sama itu jugalah, Paus Fransiskus datang ke ruang ‘Hati Indonesia’ untuk menaruh pesan dan mimpinya bagi Indonesia.
Asarpua)