asarpua.com

Lagi, Harimau Sumatera Mati di Kandang Medan Zoo, Masak Harimau Tidak Bisa Mati, Kata Tuan itu

Lagi, Harimau Sumatera Mati di kandang Medan Zoo. (Foto. Asarpua.com/dikdan)

ASARPUA.com – Medan – Lagi, Harimau Sumatera Mati di kandang Medan Zoo. “Masak harimau tidak bisa mati,” kata tuan itu pula beberapa waktu lalu dengan gaya ngelesnya yang secara terangan terang menghindari solusi itu ketika berturut turut harimau mati di kandang Medan Zoo. Seumur-umur jadi wartawan baru nemu kali ini kepala daerah seperti ini orangnya. Wartawan kan kerjanya bertanya (konfirmasi dan klarifikasi) lalu menulis berita. Tapi kalau tuan ini agak laen memang.

Dan kali ini lagi katanya karena sakit tua, Si Manis (namanya saja mungkin si manis tapi tak pernah diperlakukan manis sepertinya) Harimau Sumatera koleksi Medan Zoo Mati

Si Manis, Harimau Sumatera berjenis kelamin betina meregang nyawa dan mati Jumat (20/09/2024) sore sekira pukul 16.30 WIB di dalam kandangnya di Medan Zoo.

Informasi dari tim dokter seperti rilis yang dikirim Kominfo Medan bahwa hewan Medan Zoo, Muhammad Syah, Si Manis mati karena penyakit yang dideritanya. Dari nekropsi yang dilakukan pihaknya diketahui oleh pihak BBKSDA Sumut, terlihat penyakit pada hati, jantung dan ginjalnya.

“Yang cukup parah terjadi benjolan berisi cairan pada hatinya. Jantungnya juga alami penebalan begitu juga pada ginjalnya,” kata Drh Muhammad Syah kepada wartawan Jumat malam.

Si Manis diketahui berusia sekitar 23 tahun. Pertama kali masuk Medan Zoo Si Manis bersamaan dengan Anggi Harimau Sumatera juga berjenis kelamin jantan, yaitu pada sekitar 2005 silam.

Kata Drh Muhammad Syah, usia di atas 20 tahun sudah termasuk kategori tua untuk harimau Sumatera.

“Dari hasil nekropsi, terdapat penumpukan lemak pada pembungkus jantung dan beberapa organ lain.

Selanjutnya organ yang sudah di koleksi akan segera dilakukan pemeriksaan histopatologi ke laboratorium untuk memperkuat diagnosa sementara akibat kematian Harimau Si Manis,” terang Drh Muhammad Syah.

Dan lagi, Si Manis sebelumnya sudah dinyatakan sakit cukup parah pada Mei 2024 lalu. Namun dengan perawatan intensif yang dilakukan, Si Manis bisa bertahan hingga beberapa bulan.

“Pada beberapa hari ini Si Manis sudah tidak mau makan daging. Dan sore ini telah tiada,” kata Muhammad Syah.

“Setelah nekropsi (otopsi) hingga malam tadi, Si Manis sudah dikuburkan,” lanjut alumni universitas Syah Kuala Aceh tersebut. (Asarpua)

Related News

FPKS DPRD Medan Soroti Minimnya Perolehan Pajak Reklame

Redaksi

Wagubsu Minta Pelayanan Publik Banyuwangi Dijadikan Contoh

Redaksi

Akhyar Minta Maaf Perbaikan Jalan Pancing Tertunda Akibat Covid-19

Redaksi