ASARPUA.com – Gunungsitoli – Di sela kunjungan kerjanya ke Kepulauan Nias, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah menyempatkan diri blusukan ke Pasar Nou, Jalan Sudirman, Kota Gunungsitoli, Senin (20/05/2019). Wagubsu ingin melihat langsung kondisi pasar dan menyapa para pedagang, serta masyarakat yang berbelanja.
Didampingi Walikota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua, Wagubsu dengan ramah menyapa dan menghampiri para pedagang, sembari bertanya tentang kondisi pasar dan harga kebutuhan pokok. Kedatangan Wagubsu dan rombongan disambut antusias oleh para pedagang dan warga.
“Ya ampun, ternyata Bapak suka blusukan ke pasar juga yah, sering-sering seperti ini yah Pak,” ujar Rosnita, salah seorang pedagang kelapa gongseng di Pasar Nou Gungsitoli.
Rosnita pun langsung memberikan sudip yang sudah diminta oleh Wagubsu, yang ingin mencoba mengongseng kelapa. Wagub pun langsung membolak balik kelapa gongseng, “Seperti ini kan Bu cara membuatnya, jangan nanti saya salah, ibu jadi rugi,” ujar Musa Rajekshah.
Rencananya Pemerintah Kota Gunungsitoli bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut akan membangun pasar semi modern dengan biaya Rp150 miliar di lokasi Pasar Nou Jalan Sudirman, Kota Gunungsitoli tersebut. Diharapkan, pembangunan pasar tersebut dapat membuat nyaman para pembeli dan pedagang, serta meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Sebelumnya, Wagubsu bersama Walikota Gunungsitoli mendatangi Tugu Gempa di pusat Kota Gunungsitoli, yang jaraknya tidak jauh dari Pasar Nou. Tugu ini menjadi sarana pengingat bagi masyarakat Nias, agar senantiasa menyadari bahwa Pulau Nias adalah daerah rawan gempa dan hendaknya selalu menjaga kewaspadaan dan meningkatkan kepekaan terhadap mitigasi bencana.
“Ini idenya Pak Walikota, semoga dengan melihat ini kita kembali ingat pada Tuhan dan berdoa agar bencana serupa tidak terjadi lagi,” harap Musa Rajekshah.
Kemudian, Walikota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua pun menjelaskan, bahwa memang sengaja menuliskan semua nama -nama korban saat gempa di Nias, agar masyarakat tetap ingat pada korban. “Sehingga saudara kita yang menjadi korban bisa selalu kita kenang. Nantinya ini juga akan menjadi salah satu ikon wisata yang ada di Gunungsitoli,” ucapnya. (as-hal)