Sarasehan semakin menarik dengan kehadiran dua tokoh koperasi nasional, yakni Irsyad Muchtar, Pemimpin Redaksi Peluang Media Group sekaligus penulis buku 100 Koperasi Besar Indonesia, serta Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (BMI) Group.
Ia menekankan pentingnya koperasi untuk tidak hanya berorientasi sosial, tetapi juga bisnis. “Koperasi yang kuat lahir dari partisipasi modal anggota, kemandirian, dan solidaritas. Jangan bergantung pada hibah, karena modal anggota adalah keniscayaan bagi hidupnya koperasi,” katanya, Sabtu (23/08/2025).
Sementara itu, Kamaruddin atau yang akrab disapa Kambara membagikan pengalaman sukses BMI Group dalam mengelola koperasi berbasis bisnis yang tetap mengutamakan kesejahteraan anggota. Dengan pola ini, koperasi mampu memberikan gaji bagi pengurus dan pengawas, bahkan membagikan ratusan rumah gratis kepada anggotanya.
“Kami memberi pinjaman hingga Rp200 juta tanpa agunan, bahkan ada pembiayaan rumah sampai 20 tahun. Kalau anggotanya meninggal, dianggap lunas. Itu bentuk keberpihakan koperasi pada anggotanya,” ungkap Kambara.

Lebih dari itu, BMI Group juga menggerakkan program wakaf Rp2.000 yang kini telah terkumpul hingga Rp45 miliar dan tersebar di seluruh Indonesia. “Ini bukan sekadar teori, tapi fakta yang membuktikan koperasi bisa mandiri, berdaya, dan memberi manfaat luas,” pungkasnya. (Asarpua)
Penulis: Dedy Hu

