ASARPUA.com – Batam – Dirreskrimsus Polda Kepri Kombes Pol Rustam Mansur SIK, Kamis (15/11/ 2018) menggelar Konfrensi Pers di Pendopo Polda Kepri, terkait kelangkaan BBM di Kota Batam, Provinsi Kepri.
Hadiri oleh PS. Kabid PID Bidhumas Polda Kepri, Kepala Region Pertamina, Kadis Sosial diwakili Kabid Fakir Miskin, Kadis UKM Kota Batam, Kadisperindag Kota Batam, Kadishub Kota Batam, Kadis Perikanan Kota Batam dan para awak media.
Dirreskrimsus Polda Kepri mengatakan tujuan Polda Kepri mengundang pihak-pihak terkait karena memang tugas kita bersama menjelaskan kepada masyarakat agar tidak terjadi kepanikan. Polda bekerja sama dengan stakeholder yang ada untuk mengatasi situasi yang dialami saat ini yaitu panjangnya antrian BBM dibeberapa tempat di SPBU Kota Batam.
Dalam kesempatan itu Penjelasan Kepala Region Pertamina menjelaskan bahwa sesuai dengan Undang-undang no 22 tahun 2001, Pertamina ditunjuk oleh Pemerintah untuk menyalurkan BBM jenis solar bersubsidi sesuai dengan kebutuhan Masyarakat.
Terkait panjangnya antrian belakangan ini adalah pertamina sedang menormalisasi sesuai dengan kebutuhan real masyarakat, karena kami melihat dengan angka 89 kilo liter perhari untuk data kebutuhan di tahun 2017, pada tahun 2016 hanya 86 kilo liter perhari dibandingkan dengan sekarang sebanyak 142 kilo liter perhari pada bulan September 2018 itu terlalu tinggi, sehingga kita melakukan normalisasi di bulan Oktober sebanyak 119 Kilo liter perhari rata-rata.
“Kemudian kami sampaikan juga sesuai dengan Perpres 191 tahun 2014 sudah jelas bahwa dituangkan kriteria-kriteria konsumen yang boleh gunakan solar bersubsidi. Agar bersama-sama kita mengedukasi masyarakat terhadap produk non subsidi seperti Dexlite, agar masyarkat mendapatkan produk yang lebih bagus,” katanya.
Dengan melihat antrian yang panjang, Polda Kepri langsung proaktif melakukan pengecekan, jika di dalam istilah Kepolisian hal seperti ini merupakan adanya Potensi Gangguan, sebelum menjadi ambang gangguan apalagi gangguan nyata oleh sebab itu kita lakukan pengecekkan dan melakukan koordinasi dengan Pertamina. (as-frengki)