ASARPUA.COM – Medan – Lulusan Spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG) sekarang ini sangat dibutuhkan, terutama di daerah/ kabupaten , karena penyebaran lulusan SpOG ini ke kabupaten sangat tidak merata , dikarenakan para lulusan SpOG ini tidak mau di tempatkan ke daerah tertentu yang mengakibatkan rumah sakit daerah tersebut tidak memiliki SpOG .
Demikain disampaikan Kepala Departemen Obstetri dan Genikologi Fakultas Kedokteran USU , Dr,dr. Makmur Sitepu, M.Ked(OG0SpOG(K) kepada wartawan di sela-sela pemberian tanda Keahlian Konsultan Fetomaternal kepada dr Hayu Lastari Haryono M.Ked (OG),SpOG.K .
Dan juga pemberian Tanda Keahlian Konsultan Fertilitas, Endokrinologi dan reproduksi kepada dr Mulda Febrida Situmorang , SpOG.K dan dr Yudha Suwedo , M.Ked(OG),SpOG
Serta pemberian tanda keahlian Obstetri dan Genikologi kepada dr.Dewi Levana Diandra, M.Ked(OG),SpOG , dr. Rina Sinta Dhuna , M.Ked(OG),SpOG , dr.Muhammad Gamal Darus , M.Ked(OG),SpOG , dr.Rizky Fachriza Harahap, M.Ked(OG),SpOG , dr.Devi Meliana Syam, M.Ked(OG),SpOG , dan dr.Wardy Susanto Marpaung , M.Ked(OG),SpOG di Istana Koki , Senin (26/08/2019).
Dengan demikian POGI membuat syarat kepada para lulusan SpOG tidak bisa masuk ke dalam kota sebelum mengabdikan diri selama tiga tahu di kabupaten, tutur Makmur.
Makmur juga menyampaikan, bahwa angka kematian ibu akibat melahirka sangat tinggi yakni 305 perseratusribu sementara target 112 perseratusribu , oleh sebab itu untuk menekan angka tersebut sangat dibutuhkan penyebaran lulusan SpOG ke daerah kabupaten untuk membantu ibu mehalirkan , jelas Makmur.
Sementara sekretaris Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran USU , dr, Johny Marpaung , M.Ked(OG), SpOG(K) menyampaikan kalau dilihat dari jumlah lulusan spesialis SpOG mencukupi, akan tetapi permaslahannya sekarang karena lulusan spesialis ini tidak mau bertugas ke kabupaten-kabupaten untuk mengisi kekosongan tenaga spesialis SpOG , mungkin karena alasan-alasan tertentu, kata Johny.
Johny juga mengatakan, kepada adk-adik yang baru tamat ini nantinya akan di tempatkan ke kabupaten yang belum ada SpOG nya. Dengan demikian kepala daerah setempat juga memberikan dukungan agar SpOG itu mau di tempatkan di daerah tersebut .
Menurut Johny sekarang diberlakukan Pendatagunaan Dokter Spesialis (PGDS) , hal ini tidak dipaksakan , siapa yang mau saja , oleh sebab itu bagi adek-adek yang baru tamat supaya mau saja , sesuai dengan hal itu kepla daerah setempat juga memeberikan rangsangan kepada SpOG agar mau di tempatkan di daerahnya.(as-14)