ASARPUA.com – Medan – Pelaksana tugas (Plt) Walikota Medan Akhyar Nasution menghadiri Acara Diskusi Panel bersama Menteri Perhubungan Republik Indonesia (Menhub RI) Budi Karya Sumadi terkait dengan pembangunan Jalan Layang Kereta Api Lintas Kualanamu – Medan di Stasiun Kereta Api Medan, Sabtu (04/01/2020).
Diskusi panel ini dibuka Menhub RI Budi Karya Sumadi mengusung tema Jalan Layang Kereta Api Solusi Angkutan Massal Sekejap dan Nyaman, Lalu Lintas Aman dan Lancar. Turut hadir dalam diskusi tersebut Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) Musa Rajekshah, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Zulfikri dan Wakil Bupati Deli Serdang Ali Yusuf Siregar.
Dalam sambutannya Menteri Perhubungan RI, menyambut baik dengan adanya diskusi ini karena akan menghasilkan suatu masukan untuk kemajuan jalur layang ini. Selain itu Budi Karya juga mengucapkan selamat untuk Kota Medan yang telah memiliki jalur layang ini, rencananya jalur layang ini akan diteruskan hingga ke Binjai.
“Kota Medan menjadi prioritas terhadap pembangunan jalur layang ini untuk itu saya ingin jalur ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal,” kata Budi Karya Sumadi.
Usai menghadiri acara tersebut, Plt Walikota mengatakan, Per 1 Desember 2019 lalu, jalan layang kereta api yang menghubungkan Kualanamu dengan Medan telah mulai dioperasikan. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi warga Kota Medan yang ingin bepergian menggunakan kereta api ke Kualanamu. Ini juga menjadi kabar baik bagi para pengguna kendaraan bermotor, karena perjalanan akan lebih lancar karena kereta api Kualanamu telah berjalan di atas mereka di jalur jalan layang.
“Dengan jalan layang kereta api ini, maka potensi keterlambatan akibat kecelakaan jalan raya maupun karena bencana alam seperti banjir, Insha Allah akan bisa lebih diminimalisir. Dengan demikian, maka kereta api bandara akan bisa senantiasa menjaga ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan kereta api sesuai jadwal yang telah dirilis,” kata Akhyar.
Dengan beroperasinya jalur layang ini, jelas Akhyar, maka akan banyak keuntungan dan peningkatan pelayanan jasa angkutan kereta api tujuan bandara. Salah satu keuntungan yang sangat terlihat adalah waktu tempuh yang lebih singkat dari sebelumnya yang mencapai 30 sampai 45 menit, berkurang menjadi hanya 28 menit.
Selain itu, tambah Akhyar, jalur layang ini juga bisa mengurangi adanya penggunaan pintu-pintu perlintasan sehingga dapat mengurangi kemacetan di jalan raya. Apalagi data menunjukkan bahwa pertumbuhan panjang ruas jalan di kota medan tumbuh tidak sebanding dengan pertambahan jumlah kendaraan bermotor yang sangat cepat dan massif.
“Kehadiran jalur layang kereta api ini tentu kami sambut dengan gembira. Apalagi kereta api ke bandara, Medan Kualanamu adalah pelopornya di tanah air, sehingga ini bisa kembali menjadi contoh bagi daerah lain di kemudian hari,” jelas Akhyar. (as-01)