asarpua.com

OJK Gelar Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025 di Surabaya

Pembuka Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 di Surabaya. (Foto. Asarpua.com/Humas)

ASARPUA.com – Surabaya – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong perluasan akses keuangan bagi masyarakat yang berperan penting dalam mendorong perekonomian dan peningkatan kesejahteraan.

Tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat yang semakin tinggi akan mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional dan daerah.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar saat
membuka Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 di Surabaya, Jumat, 24 Oktober 2025.

“Sektor jasa keuangan memiliki potensi yang mampu melipatgandakan perekonomian, bahkan dapat menjadi beberapa kali lebih besar dari PDRB daerah apabila literasi dan inklusi masyarakat terus meningkat,” kata Mahendra.

Mahendra menambahkan, dengan penguatan literasi dan perluasan inklusi
keuangan masyarakat maka utilisasi produk keuangan akan semakin produktif
sehingga peran industri jasa keuangan akan semakin besar dalam mendorong
pertumbuhan perekonomian di daerah dan nasional.

Menurutnya, masyarakat setelah memiliki rekening tabungan harus diarahkan
untuk kemudian melakukan pembiayaan (pinjaman) dan juga investasi di pasar
modal atau di obligasi serta kemudian memiliki asuransi atau produk-produk
keuangan lainnya.

“Inilah yang akan melipatgandakan perekonomian berkali-kali lebih besar daripada PDRB.

Jadi kami harapkan, dengan literasi dan inklusi yang besar menjadi modal
dasar kita, sekarang kita bergerak kepada kemanfaatan atau utilisasinya yang lebih
tinggi lagi,” kata Mahendra.

Mengusung tema “Inklusi Keuangan untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia
Maju” acara tersebut dihadiri juga oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku
Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica
Widyasari Dewi dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Friderica dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa peningkatan literasi dan inklusi
keuangan merupakan langkah strategis dalam mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dan menegaskan pentingnya prinsip No One Left Behind dalam
kemudahan akses keuangan yang setara.
“Peningkatan literasi dan inklusi keuangan bukan hanya soal angka, melainkan
tentang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara. Kita
memegang teguh prinsip “No One Left Behind”.

Dalam setiap program literasi dan
inklusi keuangan, tidak boleh ada satu pun kelompok masyarakat yang tertinggal,
termasuk penyandang disabilitas dan masyarakat di wilayah 3T (Tertinggal,
Terdepan, dan Terluar),” ujarnya.

Friderica menyampaikan tiga pesan penting yaitu edukasi keuangan yang tepat
sasaran, inklusi keuangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, serta sinergi
serta kolaborasi yang harus terus diperkuat, terutama bersama pemerintah daerah
yang telah menjadi mitra strategis dalam berbagai program OJK.

Dalam kesempatan yang sama, Khofifah menyatakan akan terus meningkatkan
inklusi dan literasi keuangan masyarakat melalui berbagai kegiatan untuk semakin
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Inklusi keuangan di Jawa Timur sudah cukup tinggi, tetapi tingkat literasinya
masih perlu ditingkatkan melalui diseminasi dan edukasi yang lebih komprehensif.
Tujuannya agar layanan keuangan dan pembiayaan semakin mudah dijangkau,
aman, dan berdaya guna bagi masyarakat,” katanya.

Khofifah juga mendukung program inklusi keuangan OJK yang mencakup semua
kalangan masyarakat melalui prinsip “No One Left Behind” agar semua masyarakat
maju bersama, tumbuh bersama, dan tangguh bersama.

“Semoga puncak Bulan Inklusi Keuangan ini menjadi bagian dari upaya
memperkuat dan meneguhkan seluruh potensi yang ada di Jawa Timur, serta
menjadi inspirasi bagi provinsi lain di Indonesia,” katanya.

Financial Expo 2025.

Sebagai puncak kegiatan BIK 2025, OJK menggelar Financial Expo (FinExpo) 2025
pada 23–26 Oktober 2025 di Tunjungan Plaza 1, 2, 3, dan 6 Surabaya.

FinExpo menjadi wujud kolaborasi antara Kementerian/Lembaga, PUJK, asosiasi, dan
UMKM, dalam memberikan edukasi, konsultasi, serta layanan keuangan langsung
kepada masyarakat.

FinExpo 2025 resmi dibuka pada Kamis, 23 Oktober 2025 oleh Ketua Panitia
FinExpo 2025 Wani Sabu, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan
Komunikasi OJK M. Ismail Riyadi, serta Kepala OJK Provinsi Jawa Timur Yunita
Linda Sari, dan dilanjutkan dengan Prosesi Harmoni Finansial yang menandai
semangat sinergi keuangan nasional.
Rangkaian Bulan Inklusi Keuangan 2025 diawali dengan Road to BIK pada
September–Oktober 2025, yang diikuti oleh Kantor OJK Daerah, regulator,
kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan PUJK di seluruh Indonesia.

Selama periode BIK 2025, tercatat 5.182 kegiatan literasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia, 10.874.634 peserta edukasi keuangan yang berhasil secara signifikan meningkatkan jangkauan peserta sebesar 67,87 persen dibandingkan BIK
tahun lalu.

Akses keuangan baru yang terbuka : 3,55 juta rekening perbankan baru, 1,47 juta rekening pinjaman perusahaan pembiayaan baru, 720 ribu akun fintech baru, 951 ribu polis asuransi baru;, 643 ribu rekening pasar modal baru; dan, 5,01 juta rekening pergadaian baru.

Kegiatan BIK 2025 berhasil menjangkau 180 Desa Tertinggal yang tersebar di 73
Kabupaten/Kota di wilayah 3T. Capaian tersebut menunjukkan komitmen kuat
seluruh pihak dalam memperluas jangkauan layanan keuangan formal serta
memperkuat kepercayaan publik terhadap sektor jasa keuangan. (Asarpua )

Penulis : Serasi Sembiring
Foto : Pembuka Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 di Surabaya.

Related News

Listrik di Desa Hilindaso Hingga Hilifadolo Amandraya akan Beroperasi Desember

Redaksi

DPRD Medan Pesimis Serapan Anggaran Dinas Perdagangan Capai Target

Redaksi

Ngeri, Siang Bolong, Uang Rp1,8 Miliar Raib di Parkiran Kantor Gubsu

Redaksi