asarpua.com

Museum Sejarah Alquran Sumut, Capai Progres 70%

ASARPUA.com – Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) R. Sabrina meninjau persiapan pembukaan Museum Sejarah Alquran Sumut, di Gedung Serba Guna (GSG) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, Jalan Willem Iskandar, Medan, Kamis (04/07/2019). Usai peninjauan, Sabrina menyimpulkan bahwa progres persiapan museum telah mencapai 70% dan akan segera diresmikan dalam waktu dekat.

“Museum Sejarah Alquran ini akan memamerkan manuskrip – manuskrip Alquran kuno yang ditemukan di Sumut. Selain untuk mengedukasi dan memberikan informasi tentang perkembangan Islam di Sumut dan kajian sejarah Mushaf Alquran kuno di Sumut, juga sebagai salah satu usaha merawat peninggalan-peninggalan bersejarah di Sumut,” jelas Sabrina.

Dirinya kemudian menjelaskan bahwa mushaf-mushaf yang akan dipamerkan di museum tersebut telah dipamerkan sebelumnya pada Pameran Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVII Tahun 2018 saat Sumut menjadi tuan rumah. “Selasai MTQ kan sayang tidak dipamerkan lagi. Untuk itu, Pemprov Sumut bekerja sama dengan kolektor dan peneliti mushaf kuno ini untuk kemudian dipamerkan kembali di museum secara khusus,” tuturnya.

Pemakaian GSG Pemprovsu sebagai museum, kata Sabrina, hanya akan dilakukan untuk sementara waktu. Pemakaian sementara ini menunggu rampungnya Gedung Islamic Center yang direncanakan dibangun di sekitar Bandara Kuala Namu. “Tapi kan itu masih lama, untuk sementara, agar manuskrip-manuskrip ini juga tidak rusak, kita pamerkan di sini. Sambil memberi edukasi pada masyarakat, sambil merawat juga kita melalui museum ini,” kata Sabrina.

Didampingi Peneliti sekaligus Kolektor Mushaf Kuno Ichwan Azhari, Sabrina meninjau display mushaf yang telah di tata dalam kotak-kotak kaca. Sabrina menyatakan bahwa persiapan terlaksana dengan baik. Hanya saja, dibutuhkan sentuhan dekorasi yang menarik dan beberapa teks dan informasi tambahan yang memuat detail manuskrip AL Quran. “Misalnya, umur manuskrip perlu dicantumkan, sudah berumur 300 tahun misalnya. Jangan hanya tahun ditemukan,” ujar Sabrina.

Ichwan Azhari kemudian menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya atas dukungan dan perhatian Pemprovsu pada upaya pelestarian mushaf Alquran kuno. Dirinya menginformasikan bahwa koleksi usia tertua manuskrip yang akan dipamerkan pada museum mencapai 360 Tahun.

“Nantinya akan ada banyak aktivitas yang terselenggara di museum ini. Pelatihan kaligrafi, kajian tentang Quran, dan lainnya. Selain itu, tidak hanya ada manuskrip nanti di sini. Ada juga koleksi buku-buku dan jenis-jenis tanaman yang disebut di dalam Quran. Masyarakat silahkan menunggu peresmian museum ini dan ramaikan,” ujarnya. (as-01)

Related News

Material Longsor di Jalan Hilimbosi Nias Utara Rawan Kecelakaan 

Redaksi

Paripurna DPRD Sergai Setujui KUA-PPAS 2020

Redaksi

Peran Aktif Dokter Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Redaksi