ASARPUA.com-Tanah Karo – Melihat kondisi jalan Kabupaten yang makin hari makin parah,semisal pada jalan jalur evakuasi maka sangat layak dan patut diduga ada praktek “bagi-bagi ” duit dana pemeliharaan rutin jalan dan jembatan Dinas PUPR Kabupaten Karo. Juga jalur ini merupakan jalur utama yang menghubungkan Kecamatan Kutabuluh, Kecamatan Tiganderket dan Kecamatan Payung dengan ibu kota kabupaten.
“Jangalah truk-truk besar bermuatan Galian C khususnya dolomit diambil dari seputaran Kecamatan Tiganderket dan Kutabuluh Simole diangkut ke pabrik di Medan dikambing hitamkan sebagai penyebab utama kehancuran jalan tersebut. Kemana dibuat dana perawatan rutin jalan dan jembatan yang nilainya milyaran rupiah setiap tahun. Jangan jangan uangnya dikeluarkan tapi perawatan itu asalan saja, ” duga Ketua DPC. Lembaga Aliansi Indonesia Badan Penelitian Aset Negara Kabupaten Karo, Sarjana Ginting kepada wartawan disekretariat jln Jamin Ginting Kabanjahe, Rabu (06/11/2019) pukul 16.16.WIB.
Kenyataannya kata Ginting lagi masyarakatlah yang tetap menjadi korban oknum yang tak mau perduli kebutuhan masyarakat terhadap urusan infrastruktur jalan yang sangat vital bagi kepentingan umum. Karena dibeberapa titik yang kerusakannya cukup parah. Penyebabnya adalah tidak layaknya drainase yang ada. Bahkan ada yang sama sekali tidak memiliki drainase,sehingga begitu hujan turun maka air melintasi badan jalan. Akibatnya terjadilah penggerusan badan jalan.
“Ironisnya ,hal ini sudah berlangsung cukup lama dan terkesan jadi pembiaran sehingga dari tahun ke tahun rakyat selalu saja dihadapkan kepada kondisi jalan yang rusak,” tegas Ginting
Kemana saja semua dana perawatan jalan dan jembatan yang setiap tahun ditampung di APBD dan jumlahnya cukup besar mencapai milyaran rupiah . Mengapa bisa kerusakan jalan yang sangat vital bagi beberapa kecamatan ini luput dari perhatian Bappeda maupun Dinas PUPR Kabupaten Karo.
“Buruknya kualitas infrastruktur jalan berbasis pertanian itu sangat mengganggu roda perekonomian masyarakat,” kecamnya.
Sejumlah ruas jalan kabupaten dan jalan penghubung antar kecamatan jurusan Kabanjahe-Kutabuluh Simole, Kabupaten Karo, saat ini cukup memprihatinkan. Apalagi intensitas curah hujan beberapa hari terakhir ini yang cukup tinggi sehingga memicu kerusakan badan jalan semakin parah.
Selain rusak dan berlobang-lobang, ruas jalan ini juga jadi saluran “anak sungai” kala hujan karena paretnya sama sekali tidak berfungsi. Bahkan ada dibeberapa ruas jalan lebih tinggi permukaan perit daripada badan jalan. Bagaimana mungkin air mengalir melalui paret.
Selain itu beram jalan yang terjal dan tajam di sejumlah titik sewaktu-waktu bisa menjebak pengguna jalan. Memicu terjadinya kecelakaan yang bisa menelan korban jiwa.
Kerusakan badan jalan sepertinya semakin parah. Tidak ada indikasi akan adanya perbaikan dari pihak Bina Marga PUPR Kabupaten Karo. Jalan kabupaten yang kerusakannya makin paling parah dan tidak tertutup kemungkinan dapat memicu kecelakan lalu lintas yang merenggut korban jiwa mulai dari Penatapen Desa Tigapancur, Tikungan Pagoda, hingga Dusun Sibintun Desa Berastepu.
Ironisnya lagi, jembatan penghubung antar desa Tiga Pancur – dusun Sebintun di jalan kabupaten terpanjang itu kondisinya sangat memprihatinkan. Lantai jembatannya juga sudah tidak kelihatan dan seperti hanya gundukan tanah yang juga bergelombang. Besi pengaman jembatan pada bagian kiri dan kanansebagaimana layaknya sebuah jembatan sudah tidak ada lagi.
Kondisi jalan diatas jembatan berlobang bak kubangan kerbau dan sepertinya ada mata air yang mengalir diatasnya melaluii badan jalan hingga ke jembatan.Tidak jarang air tergenang diatas badan jembatan.
Hal ini tentu sangat berbahaya. Dasar fondasi jembatan sangat diragukan kekuatannya. Jembatan yang diperkirakan berkedalaman 50 meter itu sangat riskan terjadi kecelakaan dan rawan ambruk. Menyiasati kondisi jembatan yang sempit dan rusak, mobil-mobil yang melintas bergantian lewat.
” Melihat kondisi yang seperti ini maka kita akan membuat laporan ke KPK. Semua akan terungkap. yakinlah rekan-rekan. Sekarang ini kita lagi pengumpulan data. Juga kami sudah koordinasi dengan pimpinan kami dipusat, ” ujar Ginting mengakhiri. (as-joh).