ASARPUA.com – Medan – Peningkatan jumlah kasus Corona Virus Disease (Covid-19) masih meningkat secara signifikan di Sumatera Utara (Sumut). Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut akan menggelar gerakan doa serentak bersama hadapi wabah Covid-19 pada 14 Mei 2020 pukul 12.30 hingga 13.00 WIB.
Gerakan doa bersama tersebut tertuang di dalam Surat Edaran Gubernur Sumut Nomor 440/3859/2020 tertanggal 8 Mei 2020 terkait dengan pelaksanaan doa bersama secara serentak menghadapi wabah Covid-19. Surat edaran juga sudah disebar kepada seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Bupati/Walikota se Sumut, Kakanwil Agama Sumut, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, praktisi dunia pendidikan/madrasah, pimpinan lembaga pemerintah/non pemerintah serta seluruh masyarakat Sumut.
Pelaksanaan doa bersama ini diharapkan dilakukan dengan mempedomani tanggal dan waktu pelaksanaan. Dilaksanakan di tempat masing-masing sesuai dengan agama yang dianut, sehingga pelaksanaan doa bersama secara serentak ini tidak dilakukan dengan berkumpul dan membuat keramaian.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (Jubir GTPP) Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah saat memberi keterangan pers di Media Center GTPP Sumut, Kantor Gubsu Jalan Diponegoro Medan, Selasa (12/05/2020).
“Doa bersama ini dilaksanakan di tempat masing-masing sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut. Semoga doa kita dikabulkan oleh Allah, karena hanya Tuhan Yang Maha Esa yang dapat mengangkat dan menghentikan pandemi ini, dengan doa bersama dimanapun kita berada,” kata Aris.
Doa tersebut dilakukan lantaran angka kasus positif di Sumut yang terus meningkat. Aris memaparkan data terkini orang terpapar Covid-19. Sebanyak 155 orang pasien dalam pengawasan (PDP) tengah dirawat di RS dan 198 orang dinyatakan positif Covid-19, sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 24 orang.
Kata Aris, angka orang terpapar yang dia sampaikan mencerminkan masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan dan belum melaksanakan isolasi dengan baik. Menurutnya masih ada kelompok masyarakat rentan yang belum menyadari bahwa dirinya berpotensi tertular dan menulari.
“Oleh karena itu mari kita pahami betul bahwa penularan dari hari ke hari ini adalah gambaran bahwa proses penularan di luar masih terus terjadi,” kata Aris.
Untuk itu, selain doa, Aris tetap menenkankan bahwa protokol kesehatan harus dijalankan oleh masyarakat. Masyarakat tetap harus mengenali karakteristik virus tersebut. Dikatakanya virus tersebut menyerang sepanjang saluran pernafasan, mulai dari rongga hidung, mulut kemudian ke paru-paru sampai ke gelembung anatomi di paru-paru.
Virus kemudian tumbuh dan menjadi banyak di sepanjang dinding saluran pernafasan. Lantas orang yang terpapar pada saat batuk dan bersin, maka percikan dahak yang berasal dari dinding saluran pernafasan akan keluar dan bisa menulari orang lain yang terkan percikan.
Oleh sebab itu, mencuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker adalah kunci memutus rantai penularan tersebut. “Ketiga hal tersebut yang harus menjadi dasar bagi kita untuk mengendalikan dan memutus rantai penularan,” kata Aris. (as-01)