asarpua.com

Himbauan Uskup Agung Medan untuk Upaya Pencegahan Covid-19, yang Batuk/Pilek, Demam Tidak Usah ke Gereja

ASARPUA.com – Medan – Keuskupan Agung Medan (KAM) memberi imbauan kepada umat Katolik untuk mencegah penularan dan penyebaran Virus Corona dengan cara yang sederhana dan mudah dilakukan.

Hal tersebut diungkapkan melalui surat ajuran teknis perihal Corona Virus Disease (Covid-19) yang ditandatangani Uskup Keuskupan Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap.

“Kita mendengar banyak berita dari media massa dan media sosial yang menggambarkan situasi sulit bahkan mencekam ini. Kami ingin menyapa saudara-saudari, dukungan kami kepada segenap umat agar tetap teguh dalam iman, dan doa kami bagi mereka yang ditimpa bencana coronavirus yang telah melanda banyak negara di dunia,” ucap Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap.

Pada 10 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Corona Virus Disease (Covid-19) sebagai penyakit pandemi global, melewati tragic milestone.

Artinya, Covid-19 menjadi masalah semua bangsa dan negara di dunia ini.

“Kami juga menyadari, bahwa kami tidak ahli dalam hal ini, tetapi kami mendapat informasi dari para dokter kita bahwa Covid-19 masuk melalui saluran pernafasan. Selaput lendir saluran bernafas kita, berhubungan langsung dengan saluran lendir mulut dan mata,” katanya.

Jadi, ada tiga pintu masuk Virus Corona yakni dengan menghirup partikel virus di udara waktu si sakit batuk atau bersin, lewat bibir dan mulut. Ketika menyentuh atau mengucak mata.

Cara mencegah penularan Covid-19 harus dengan cara memutuskan rantai penularan lewat tiga pintu tersebut.

“Kami menyadari bahwa sudah banyak beredar anjuran bagaimana mencegah Covid-19 ini, baik melalui informasi resmi maupun tidak resmi, namun sebagai Keluarga Besar Keuskupan Agung Medan, kami memutuskan untuk mengeluarkan Surat Anjuran Teknis ini,” ujar Uskup.

Umat Allah yang terkasih, melalui surat ini kami ingin mengingatkan kepada segenap umat Allah, supaya kita tidak terlalu takut, tidak terlalu panik (bdk.Yoh.1:5).

Menyangkut peribadatan, kami ingin menghimbau beberapa anjuran berikut Misa pada hari Minggu, Misa Harian, Ibadat sabda hari Minggu tetap diadakan. Namun dengan penuh kasih kami himbau agar umat yang batuk dan/atau pilek dan/atau demam diminta untuk untuk tidak datang ke gereja. Kami anjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter dan masih tetap dapat berdoa di rumah.

Doa lingkungan, Pembahasan Poster Aksi Puasa Pembangunan (APP), Ibadat Tobat dilingkungan boleh tetap dilaksanakan dengan mengurangi kontak fisik.

Air suci di depan pintu gereja hendaknya ditiadakan sementara waktu. Penerimaan Komuni Kudus, hanya dengan tangan saja.

Salam Damai dengan bersalaman atau kontak fisik lain, tidak dianjurkan oleh Imam pemimpin misa, dan sebaiknya segenap umat dapat memaklumi dengan tidak melakukan jabat tangan juga.

Berkat untuk anak-anak Asmika/Areka, untuk sementara ditiadakan.

Kepada segenap Imam terkasih pemimpin misa, juga kepada para Prodiakon hendaknya
semakin meningkatkan diri dalam kebersihan terutama ketika membagi komuni kudus, dan hal lain yang dianggap bijak.

Pembasuhan Kaki pada Hari Raya Kamis Putih hendaknya ditiadakan. Pastor hendaknya
mencari cara yang paling tepat sesuai dengan kondisi paroki kita masing-masing.

Sebagai antisipasi untuk penghormatan salib pada Jumat Agung, 10 April 2020, hendaknya
mencium corpus Kristus ditiadakan. Pelaksanaannya dapat mengacu kepada Buku Tata Perayaan Trihari Paskah yang dikeluarkan oleh komisi liturgi KAM hal. 55.

Menyangkut kebiasaan yang kurang baik, tetapi juga dalam usaha menciptakan kebiasaan yang baik saat ini dan di masa mendatang, kami juga menganjurkan kepada segenap umat Allah untuk marilah kita meningkatkan kebersihan lingkungan kita, terutama di rumah, di gereja, di aula, maupun di pastoran. Baiklah Dewan Pastoral Paroki sebanyak mungkin menyediakan hand
sanitizer atau sabun cuci tangan dengan air yang mengalir di tempat-tempat tersebut di atas.

Marilah juga kita meningkatkan kebersihan pribadi masing-masing dengan lebih sering
mencuci tangan, terutama sesudah pulang ke rumah.

Marilah kita juga jujur dengan riwayat perjalanan (kesehatan) kita. Apabila kita mengalami
gejala flu berat, hendaknya kita langsung cepat ke dokter. Semakin cepat kita jujur,nyawa kita akan cepat tertolong dan tidak menularkan kepada orang lain.

Marilah kita mencegah penularan melalui batuk dan bersin. Semua orang harus melakukan etiket batuk/bersin yang benar, yaitu menutup mulut/hidung dengan lipatan siku bagian dalam,
Bukan dengan telapak tangan. Jika harus membuang ingus atau dahak, lakukan ke dalam tisu dan langsung dibuang di tempat sampah, lalu jangan menyentuh bangku/tempat berlutut karena virus di tangan bisa pindah ke sana dan menulari orang lain yang menyentuhnya.

Marilah kita menyadari bahwa menyentuh mulut dan mata kita secara tidak sadar juga dapat
menularkan Covid -19 ini, maka menjaga kebersihan tangan, terutama jari, menjadi sangat
penting dari biasanya.

Marilah kita memakai waktu berkumpul/ bersama se-efektif mungkin, dengan kata lain hindari waktu bersama yang terlalu lama.

Dengan berat hati juga kami menganjurkan supaya rapat/pertemuan yang melibatkan banyak umat sedapat mungkin dihindari; hendaknya dicari cara-cara lain, untuk menyampaikan
informasi yang penting kepada segenap umat di Paroki.

Hal-hal lain yang perlu diputuskan yang tidak tercantum dalam anjuran ini, baik menyangkut liturgi maupun kebiasaan praktis, hendaknya dibicarakan bersama dengan Dewan Pastoral Paroki dengan bijaksana.

Kami menyadari bahwa menghilangkan sementara kebiasaan-kebiasaan dalam liturgi maupun kebiasaan-kebiasan dalam kehidupan sehari-hari, bukanlah hal yang mudah.

Akan tetapi demi kebaikan kita bersama, marilah kita dengan sepenuh hati melaksankan himbaun kami ini.

Marilah kita saling mendoakan, terutama untuk mereka yang sudah meninggal dan menderita
karena virus corona ini. Semoga Allah membantu para peneliti untuk secepatnya menemukan
obatnya. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih melindungi semua pihak yang berkehendak baik untuk mengatasi penyakit ini. Diatas semua itu, semoga ketakutan kita, tidak lebih besar daripada iman kepercayaan kita, kepada Yesus Kristus.

Semoga pengalaman ini, semakin menyadarkan kita, betapa tak berdaya-nya kita, meskipun kita mengalami banyak kemajuan.

“Tanpa Tuhan kita tidak
bisa berbuat apa-apa”. Adalah tetap baik, pada kesempatan sulit ini, kita pakai untuk memperbaharui iman kepercayan kita kepada Tuhan, dan kehendak kuat untuk mengusahakan kebaikan bersama, kesadaran bahwa kita tinggal di bumi yang sama.

Akhirnya, atas perhatian dan
kerjasama-nya yang baik, kami ucapkan terimakasih. Semoga Tuhan menudungi kita dengan kepak-Nya. (Mz 91:4). (as.berita ini sudah terbit di Tribunmedan)

Related News

Kinerja Humas Protokol Karo Lamban, Bupati Diminta Ambil Tindakan

Redaksi

DPRD Kritisi Sulitnya Pengurusan IMB di Medan

Redaksi

Paul Mei Simanjuntak Siap Bantu Urusan Adminduk Gratis

Redaksi