asarpua.com

Gubsu Sambut Pemulangan Satu Keluarga Pengungsi Wamena

ASARPUA.com – Medan – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi menyambut satu keluarga pengungsi Wamena yang dipulangkan dan tiba hari ini di Kantor Gubsu Jalan Diponegoro 30 Medan, Kamis (24/10/2019).

Seharusnya keluarga ini ikut bersama 175 pengungsi lainnya yang telah lebih dulu dipulangkan ke Medan. Namun dikarenakan Nurmaidah Naibaho (41) sedang mengandung sembilan bulan dan tim medis mengkhawatirkan kondisinya, sehingga disarankan untuk menunda hingga beberapa hari ke depan. Dalam pemeriksaan selanjutnya, karena tak ada gejala serius dan tanda-tanda melahirkan, Nurmaidah dan keluarga akhirnya diperbolehkan untuk kembali ke Medan.

“Gimana, sehat?” sapa Gubsu kepada Nurmaidah yang datang bersama suami dan kedua anaknya. Edy memberi nasehat untuk tidak banyak khawatir. Pemprovsu akan membantu apa yang menjadi kebutuhan Nurmaidah dan keluarga untuk menyambung hidup.

Satu bentuk perhatian Gubsu adalah memberikan bantuan untuk kontrak rumah dan memastikan anak-anaknya dapat melanjutkan sekolah. Apalagi, pasangan suami istri tersebut sudah tidak memiliki sanak saudara di Sumut.

“Untuk awal ini pasti kita bantu, tetapi ke depan kalian juga harus berusaha ya. Cari kontrakan yang dekat dengan klinik atau rumah sakit. Melahirkan nanti tidak susah. Jaga kesehatan dan jangan terlalu banyak pikiran ya. Kalau ada butuh laporkan dan kasih tahu,” ujar Edy.

Saat diwawancara, Nurmaidah menceritakan bahwa dirinya dan keluarga ditahan karena tim medis mengkhawatirkan kondisinya yang sedang hamil sembilan bulan. “Kita menginap empat hari di sana, tapi karena tidak ada tanda-tanda melahirkan dan Saya sehat, Kami minta pulang. Karena Saya juga sudah ingin kembali ke Sumut, dua anak saya yang besar sudah tiba lebih dulu,” tuturnya.

Nurmaidah mengucapkan terima kasih kepada Gubernur yang telah memberikan perhatian kepada masyarakat Sumut yang merantau di Wamena. “Tidak hanya proses kepulangan, tapi tiba di sini juga Kita masih diurusi,” tambahnya.

Suami Nurmaidah, Robinson Simbolon (39) menceritakan bahwa sepuluh tahun yang lalu pasangan suami istri tersebut memutuskan merantau ke Wamena untuk memcoba peruntungan. Di sana, mereka membuka usaha toko kelontong. Namun, terpaksa harus pulang karena bencana sosial di Wamena. (as-01)

Related News

126 ASN Pemko Medan Ikut Ujian Kenaikan Pangkat

Redaksi

Jaringan Telkomsel dan 4G di Toma Hilang Sejak Kamis Malam

Redaksi

Hari Bhayangkara, Sutarto: Semoga Polri Terus Jadi Pelindung dan Pengayom Masyarakat

Redaksi