ASARPUA.com – Tanah Karo – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi beserta rombongan, dalam kunjungannya di hunian tetap (Huntap) Siosar Tahap III, Kamis (24/01/2019) begitu selesai meninjau rumah type 36, tiba- tiba Gubsu mempertanyakan pohon-pohon pinus yang telah ditebang kepada Bupati Karo Terkelin Brahmana.
“Kemana semua pohonnya, Pak Bupati?, Mana kayunya? Setelah dibangun hunian sebanyak 380 unit ini kok pohon pinus yang ditebang hilang?”tanya Gubsu Edy Rahmayadi kepada Bupati yang berada disampingnya.
Saya tak tahu kemana semua kayunya ini. Jadi saya ingin pertanggungjawabkan kayunya, itu satu. Karena hari itu saya gak mikir, yang penting cepat dibangun, Naik dari sini dan putar dari sana kira-kira jalan ini sepanjang 9 kilometer. Saya tahu karena saya yang ngerjain. Karena ada yang bilang waktu masih menjabat sebagai Pangdam I/BB saya sudah menerima uang. Sebab cuma 5 atau 6 bulan saya jadi Pangdam I/BB langsung pindah. Jadi bahasa ini yang gak sedap didengar.” Pak Bupati tolong dipertanggungjawabkan nanti,”tegas Gubsu kepada Bupati, Kadis Kehutanan Pemprovsu dan Kepala BPBD Karo, ungkap Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi juga mempertanyakan soal air bersih bagi warga tiga desa berkisar 12 ribu orang. Yang mana dari laporan yang ada, air bersih masih belum mencukupi. Menanggapi pertanyaan Gubsu, tiga Kepala Desa yang ada mengatakan jika musim kemarau mata air kering. Jadi rencananya akan dibuka mata air baru sekitar 3 kilometer dari desa. Selain itu, mereka juga mengusulkan agar dibangun lapangan bola kaki sekaligus tempat medarat helipad.
“Kami berharap agar Gubsu dapat merealisasikan pembangunan lapangan sepak bola sekaligus tempat pendaratan helipad. Selain itu, kami warga tiga desa telah sepakat akan membuat desa ini menjadi desa sadar wisata,”ujar tiga Kepdes dan salah seorang Pendeta yang juga Ketua pembangunan Desa Sadar Wisata.
Usulan itu membuat Gubsu semakin semangat, dengan wajah yang ceria Ia mengatakan sangat mendukung program tersebut demi pembangunan desa yang berada di Karo.
“Apapun itu pasti saya dukung asalkan demi pembangunan. Meskipun di Karo ini yang memilih saya hanya minim. Tapi itu gak masalah, karena bukan dilihat dari minimnya pemilih. Saya akan tetap membangun Sumut. Jadi kalau pendeta yang ketua pembentukan desa sadar wisata, saya percaya gak bakalan korupsi,”ujarnya bercanda sambil tertawa.
Pantauan wartawan, Gubsu dan rombongan juga menuju lokasi pembangunan lapangan sepak bola dengan berjalan kaki didampingi Forkopimda Karo seperti Bupati, wabup, Dandim 0205/TK, Danyon dan para SKPD jajaran Pemkab Karo dan langsung kembali ke Medan. (as-joh).

