ASARPUA.com – Siallagan – Wisata Samosir tidak melulu berbicara soal keindahan Danu Toba. Lebih dari itu, kekayaan budaya dan sejarahnya juga sangat menarik untuk ditelusuri. Sebut saja Huta Siallagan, perkampungan Batak yang menyimpan sejarah unik kehidupan masa lalu suku asli Batak, yang dibangun seorang raja bernama Raja Laga Siallagan.
Rombongan Familiarization (Fam) Trip asal Maroko yang terdiri dari tour operator dan media dalam misinya melakukan eksplor Sumatera Utara (Sumut) berkesempatan mengunjungi perkampungan yang terletak di Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sabtu (02/11/2019).
Tidak sekedar berkunjung, dipandu oleh guide, mereka pun mendemonstrasikan salah satu tradisi di masa lalu di kampung tersebut yakni persidangan. Adil Ghazzal, pemilik agensi perjalanan di Maroko yang telah beroperasi sejak tahun 1996 menyebut Huta Siallagan sebagai kampung yang unik.
“Salah satu yang paling saya suka adalah rumah tradisionalnya (rumah bolon), yang sarat dengan makna filosofis. Mulai dari jumlah anak tangganya, bentuk atapnya, dan interior di dalamnya. Pemikiran-pemikiran seperti ini ada sejak di masa lalu tentu luar biasa dan harus dirawat,” katanya.
Adil merasa takjub, sekaligus ngeri dengan tradisi batu persidangan, tempat di mana sang raja mengadili para pelanggar hukum adat. Adil yang dipandu guide, berlakon sebagai seseorang yang melanggar hukum di Kampung tersebut dan akan dieksekusi, “Bersyukur tradisi ini hanya ada di masa lalu,” ungkapnya.
Adil bercerita bahwa ini adalah perjalan pertamanya ke Indonesia. “Melalui travel agensi saya, saya akan promosikan Sumut termasuk wisata di kampung ini. Hanya saja, memang perjalanan kita ke sini sangat panjang. Tiga kali naik pesawat, lalu naik bus. Sangat panjang,” komentar Adil.
Rombongan kemudian lanjut berbelanja di toko souvenir yang ada di Huta Siallagan. Turut mendampingi rombongan Fam Trip Maroko yakni Sekretaris Pertama KBRI di Rabat Hanung Nugraha, Sekretaris Ketiga KBRI di Rabat Erna Sugih Priatin, dan Staf KBRI di Rabat Nisrine Znaidi. Kemudian, mewakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumut, Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Setdaprov Sumut, dan Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut. (as-01)