asarpua.com

Bupati Asahan Tinjau Pembangunan Replika Rumah Tuan Syekh Silau Laut

Bupati Asahan H Surya didampingi sejumlah OPD Pemkab Asahan, saat meninjau pembangunan replika rumah Tuan Syekh Silau Laut, Senin (25/11/2024). (Foto. Asarpua.com/Dikas)

ASARPUA.com – Asahan – Bupati Asahan, H Surya BSc meninjau pembangunan replika Rumah Tuan Syech Abdurrahman Silau Laut, berlokasi di Desa Silo Lama Kecamatan Silaulaut, Senin (25/11/2024).

Dalam kunjungannya, Bupati Asahan Surya menyebut, sebagai bagian dari cagar budaya di Kabupaten Asahan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan terus memberikan perhatian terhadap keberadaan Rumah Syekh Abdurrahman Silau Laut.

Dikatakan bupati, semasa hidupnya, Tuan Syech Silau Laut adalah tokoh yang dihormati jamaah dan juga para bangsawan baik di Asahan maupun daerah lain di sekitarnya.

“Generasi muda islam sekarang harus tahu, kisah sejarah dan perjuangan beliau dalam berdakwah sangat banyak. Syekh Silau sangat berjasa dalam menyebarkan islam di Indonesia dan beberapa negara di Asia. Bisa dilihat, dari berbagai negara tetangga datang berziarah ke makam Syekh Silau Laut. Ulama besar asal Sumut yang mendunia,” kata Bupati Surya didampingi sejumlah OPD Pemkab Asahan, di sela-sela kunjungannya melihat pembangunan replika rumah Tuan Syekh Silau Laut.

Menurutnya, perkampungan Syech Silau Laut juga merupakan daerah yang dianggap bertuah dan bersejarah oleh masyarakat. Karenanya, rumah utama Tuan Syech Silau Laut yang berada di perkampungan tersebut ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya di Kabupaten Asahan karena telah berusia sekitar 1 abad.

“Dengan melindungi serta melestarikan satu cagar budaya, kita dapat lebih mendalami nilai-nilai di dalam cagar budaya sebagai alternatif ilmu,” sebutnya.

Dalam kunjungannya itu, bupati beserta rombongan juga berziarah ke makam Tuan Syekh Silau Laut, yang kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah di Masjid Raya Ar – Rahman Tuan Syech Silau Laut.

“Saya berharap pembangunan replika rumah Tuan Syekh Silau Laut, dapat menginspirasi kita untuk menjadikan cagar budaya sebagai media yang dapat kita gunakan untuk menimba ilmu, mengenang sejarah dan menjadi tauladan untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, rumah Tuan Syekh Abdurrahman Silau Laut sendiri telah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya dan patut untuk lestarikan dikarenakan usianya yang sudah mencapai 1 abad.

Cagar Budaya berbentuk rumah panggung dengan corak khas Melayu tersebut diketahui merupakan kediaman dari Syekh Haji Abdurrahman Urrahim Bin Nahkoda Alang Batubara atau lebih dikenal sebagai Syekh Abdurrahman Silau Laut.

Saat ini rumah Syech Abdurrahman Silau Laut masih ditempati oleh keturunannya. Di depan rumah tersebut terdapat rumah Tuan Syekh Ibrahim Ali yang merupakan keturunan dari Tuan Syekh Abdurrahman Silau Laut.

Dalam keterangannya, Haji Ibrahim Ali menceritakan bahwa Syekh Silau Laut pernah menjadi panglima perang di Kedah (Malaysia). Ia menambahkan, bahwa Tuan Syekh Abdur Rahman (Tuan Syech Silau Laut I), seusai menimba ilmu di Mekkah, kembali ke Sumatera Utara (Sumut) dan mengembangkan Tareqat Syattariah di Silau Laut hingga wafat pada 2 Jumadil Awal 1360 H atau 28 Februari 1941, dalam usia 125 tahun.

“Semasa Tuan Syekh Silau Laut hidup, murid beliau banyak di sini. Satu hal yang harus saya sampaikan bahwa semasa hidupnya, Tuan Syech Silau Laut adalah ulama yang dihormati. Tak heran banyak yang ziarah ke makamnya untuk mengambil iktibar. Zuriat Tuan Syekh Silau Laut juga terbuka untuk siapapun,” kata Syekh Ali. (Asarpua)

Reporter: Nirwan Pase

Related News

Bupati Asahan Buka Rakornis TP PKK

Redaksi

Bupati Asahan Saksikan Pemusnahan Surat Suara Tidak Terpakai

Redaksi

FSQ Asahan 2024 Ditutup, Ini Daftar Juaranya