asarpua.com

Balon Bupati Bulukumba Mulai Bermunculan

IlASARPUA.com – Bulukumba -Momentum pilkada 2020 sudah tak lama lagi, sejumlah nama figur para bakalan calon (balon) kandidat sudah mulai bermunculan.

Mulai dari latar belakang politisi, pengusaha, Akademisi, mantan TNI dan Birokrat tulen, mereka kini sudah mulai bermunculan dengan berbagai kegiatan sosalisasi dnegan pemasangan alat peraga, hingga sosalisasi melalui sosial media, hingga melakukan silaturahim ke masyarakat kecil di berbagi wilayah pedesaan di Bulukumba.

Harapan balon ingin mendapatkan empati dan simpati masyaraka kedepannya menuju 2020.

Selain melakukan sosalisasi di tingkat masyarakat para balon kandidat juga kini sedang intens melakukan komunikasi lobi lobi politik serta silaturahim kepada para sejumlah petinggi partai politik untuk mendapatkan Rekomendasi Partai.

Rebutan mendapatkan rekomendasi sudah tak lagi rahasia. semua para calon terlihat melakukan pendekatan, kepada petinggi partai, baik di kabupaten, Provinsi maupun di Pusat, sesuai cara mereka masing masing.

Bahkan sudah ada balon berani mengaku 90 persen sudah dapat rekomendasi Partai.

Penting, Hal tersebut sebagai salah satu syarat yang harus di penuhi Balon sebagai kendaraan politik menuju pilkada 2020.

Tidak mudah mendapatkan rekomenadasi partai, tak menutup kemungkinan para balon kandidat harus mengeluarkan biaya yang begitu luar biasa dan besar untk memperoleh kendaraan/ partai politik sebagai alat penguatan menuju kemenangan yang sesaui harapan.

Menanggapi Politik bebas tanpa Mahar, Ketua Lembaga Advokasi Laskar Anti Korupsi (LAKI) Bulukumba Sulthan Arif, menantang, adakah? partai politik dalam Perekrutan calon bebas dari mahar dan politik tanpa Mahar?.

Menurutnya, dari pengalaman sebelumnya, kebayakan partai memberi Dukungan atau rekomendasi pada calon yang memiliki dana besar.

“Artinya, hanya orang memiliki dana besar yang bisa menjadi calon pemimpin yang bersumber dari jalur partai politik, sehingga agak sulit kita mendapatkan calon pemimpin yang kelak ketika terpilih akan bekerja secara bersih atau tidak korupsi,” ungkap Sulthan Arif, Selasa (13/08/2019).

Sehingga, dalam Prosesnya Partai Politik, demokrasi mengalami degradasi nilai dalam melakukan proses rekruitmen tersebut sehingga banyak mengalamai kritik yang berdampak kepada menurunnya tingkat kepercayaan Publik kepada Partai Politik.

“Saya tantang ketua partai politik dan calon agar bebas dari mahar Politik. Agar sistem demokrasi kita kembali mendapatkan kepercayaan Rakyat,” tutupnya. (as-yusuf)

Related News

Pemprovsu Peringati Hari Disabilitas Internasional

Redaksi

OJK : Stabillitas Sistem Keuangan Tetap Terjaga, Dukung Pencapaian Pertumbuhan Ekonomi

Wabup Asahan: Asahan Siap Jadi Penopang Tenaga Kerja KEK Sei Mangkei