ASARPUA.com – Medan – Ada apa sesungguhnya yang ada di hati warga Kota Medan. Warga yang katanya masyarakat penghuni kota metropolitan, Kota Medan kesannya tidak mendukung pembangunan, bahkan terkesan udik. Masak tempat duduk yang terbuat dari besi di sepanjang trotoar depan Merdeka Walk bisa berhilangan.
Ternyata upaya Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan menata, membuat cantik, bersih dan memperindah kota, tidak mendapat dukungan penuh dari warga Kota Medan yang didirikan Guru Patimpus Sembiring Pelawi ini, kata Ketua Komunitas Penulis Kota Medan (KPM) Tania Depari, di Medan, Kamis (24/01/2019)
“Sekuat apapun Pemko membangun dan menjaga fasilitas umum tapi kalau warga kota tidak mau mendukung, omong kosong pembangunan bisa sukses. dan jangan harap Kota Medan yang kita cintai dan banggakan ini maju sama seperti kota kota besar lainnya di Indonesia,” kata Tania.
Sedih kali kita melihat kelakuan anak Medan yang tidak bertanggungjawab. Jangankan untuk disiplin menjaga kebersihan kota dengan membuang sampah pada wadahnya besi tempat duduk yang jelas jelas selama ini memperindah dan menjadi tempat bersantai pengunjung di Lapangan Merdeka dan Merdeka Walk dicuri sehingga satu dari belasan tempat duduk sudah tidak dapat dipergunakan lagi untuk duduk. Padahal keberadaan tempat duduk itu disediakan untuk masyarakat agar dapat menikmat suasana kota setelah lelah berkeliling menjelajahi heritage yang bertabur di kawasan Jalan Nalai Kota dan Kesain (Kesawan) dari Titik Nol Kota Medan di siang maupun malam hari papar Penulis buku Ayo Traveling ke Medan, Jelajah 101 Destinasi Wisata ini
Seperti yang diketahui pengadaan tempat duduk besi itu merupakan hasil kerjasama Pemko Medan melalui Dinas Pertamanan Kota Medan bekerjsama dengan Jasa Raharja Cabang Sumatera Utara. Ada 35 unit tempat duduk besi yang disediakan, belasan unit pemasangannya dilakukan di depan Merdeka Walk, sedangkan sisanya di tempatkan di seputaran Lapangan Merdeka Medan.
Selain 35 unit tempat duduk besi, pihak Jasa Raharja juga memberikan 30 unit pot bunga, bola batu 30 unit serta tempat sampah sebanyak 20 unit. Bantuan dari Jasa Raharja ini dilakukan dalam rangka mendukung keindahan Kota Medan, terutama seputaran lapangan bersejarah di Kota Medan tersebut.
Kehadiran tempat duduk besi dan bola batu itu menjadikan kawasan pedestrian Lapangan Merdeka menjadi salah satu ikon di Kota Medan. Selain menjadi tempat warga bersama anggota keluarga untuk menikmati keindahan Titik Nol Kota Medan, juga sering dijadikan tempat selfie bagi warga Kota Medan maupun warga dari luar kota yang datang berkunjung.
Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan M Husni menyesalkan hilangnya besi tempat duduk sehingga satu unit tempat duduk tak bisa digunakan lagi. Mirisnya, tidak sedikit warga lantaran keasyikan main handphone tanpa sadar sampai terjatuh karena mengira tempat duduk besi masih bisa diduduki.
“Kita sangat menyesalkan hilangnya besi tempat duduk. Dugaan kita, besi-besi itu diambil orang-orang yang tidak bertanggungjawab karena bisa dijual. Kita sangat menyayangkan masih ada perilaku seperti itu. Kadang kita iri dengan kota-kota lain seperti Bandung, Jakarta, Surabaya dan Semarang. Warganya mendukung penuh upaya yang dilakukan pemerintah dalam mempercantik kota. Tak pernah ada besi tempat duduk yang dicuri sehingga dapat digunakan warganya untuk menikmati keindahan kota,” kata Husni.
Padahal papar Husni, usia tempat duduk besi itu belum sampai setahun. Dikatakannya, pemasangan tempat duduk besi, bola batu dan tempat sampah dilakukan serentak pada 5 Juni 2018. “Kalau saya tidak salah, pemasangannya dilakukan bulan puasa tahun lalu. Jadi baru tujuh bulan dipasang, kini mulai berhilangan,” ungkapnya kecewa.
Berdasarkan amatan dari lokasi, satu unit tempat duduk lagi dua besinya juga telah hilang sehingga orang yang akan menduduki tempat duduk tidak akan merasa nyaman. Di samping itu beberapa tempat duduk besi lainnya tampak penyok yang ditengarai akibat ulah-ulah tangan jahil. Apabila tidak dilakukan perbaikan, tempat duduk besi akan rusak dan besi-besinya akan hilang kembali.
Atas dasar itulah Husni sangat mengharapkan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat sehingga program pembangunan yang dilakukan Pemko Medan, terutama dalam upaya mempercantik estetika kota dapat berjalan dengan lancar. “Tanpa dukungan masyarakat, semua upaya yang kita lakukan untuk menjadikan Kota Medan menjadi lebih baik lagi ke depannya akan sia-sia,” paparnya. (as-01)