ASARPUA.com – Medan – Pedagang Pasar Peringgan Medan tuding PT Parbens selaku pengelola pasar itu kejam dan tidak manusiawi dengan memperlakukan pedagang seenaknya sehingga meresahkan ratusan pedagang.
“Kami minta Walikota Medan Dzulmi Eldin membatalkan perjanjian dengan pihak PT Parbens yang telah dilakukan enam bulan lalu. Kami juga harapkan PT Parbens angkat kaki dan diganti dengan PD Pasar Kota Medan dalam pengelolaan apasar Peringgan ini,” tegas dua pedagang Pasar Peringgan Valentine dan Ibu Muliana pada asarpua.com saat mengadukan nasibnya di Gedung DPRD Medan, Senin (03/12/2018).
Valentine menjelaskan, sejak pengelolaan Pasar Peringgan diambil alih dari PD Pasar ke PT Parbens pedagang Pasar Peringgan dikenakan lagi uang sewa mulai Rp5-8 juta sampai Rp8 juta untuk setiap pedagang. Padahal, sebelumnya pedagang sudah membayar uang sewa kepada PD Pasar Kota Medan.
“Kami minta surat izin sewa (SIS) yang diurus dan sudah kami bayarkan harus dikeluarkan sehingga nasib kami tidak lagi terkatung-katung seperti ini,” jelas Valentine yang diamini oleh puluhan pedagang Pasar Peringgan lainnya.
Pedagang itu menambahkan, sejak Pasar Peringgan dalam pengelolaan PT Parben tindak-tanduknya sangat kejam sering mengancam kalau tidak sangup membayar akan dikeluarkan dan kios pedagang digembok serta dialteko serta lampu dimatikan sehingga kami merasa terzolimi.
“Sudah ada beberapa pedagang di usir dan tidak memiliki kios lagi saking kejamnya tindakan dari PT Parbens. Satu persatu pedagang diintimidasi dan diancam kalau tidak membayar uang sewa kios bakal dikeluarkan,” tegas pedagang yang mengaku sudah belasan tahun menekuni usahanya di Pasar Peringgan Medan.
Kami minta kepada Walikota Medan dan DPRD Medan mendengar keluhan ratusan pedagang Pasar Peringgan yang saat ini sudah terzolimi sejak pengelolaan pasar peringgan dialihkan kepada PT Parbens.
“Kami akan terus memperjuangkan hak kami dan melakukan aksi demo dengan jumlah yang lebih besar ke Kantor Walikota Medan dan DPRD Medan jika aspirasi pedagang tidak direalisasikan segera, pungkas Valentine.
Sementara perwakilan seratusan pedagang Pasar Peringgan yang menemui Komisi C di DPRD Medan belum mendapatkan jawaban yang pasti. (as-01)