ASARPUA.com – Nias Utara – Dua orang anak bersaudara di Desa Maziaya Kecamatan Lotu Kabupaten Nias Utara mengalami gizi buruk.
Kedua korban penderita gizi buruk tersebut adalah Alexander Zega anak lelaki yang memiliki berat badan empat kilogram diusianya empat tahun. , Sementara Juita Zega kakaknya yang berumur tujuh tahun ternyata hanya memiliki berat badan kurang dari tujuh kilogram.
Dari sumber yang dihimpun keduanya ternyata sejak lahir sudah menderita kurang gizi dan terus berlangsung hingga sekarang.
Kondisi kedua anak ini jauh dari perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias Utara terutama petugas pelayanan kesehatan tingkat Puskesmas di Kecamatan Lotu. Bahkan ironisnya rumah keluarga ini bertetangga dengan Rumah Dinas Wakil Bupati Nias Utara dengan jarak sekitar 100 meter saja.
Hidup di bawah garis kemiskinan orangtua ini tidak mampu membawa kedua anaknya ke rumah sakit karena tidak memiliki Kartu Jaminan Kesehatan dari pemerintah, sehingga keduanya hanya dapat hidup terlantar di sebuah rumah kumuh di desa tersebut.
“Semua bentuk fasilitas berupa Kartu Jaminan Kesehatan belum kami miliki dari pemerintah. Sedangkan pendapatan dari petani karet juga tidak cukup membiayai kehidupan keluarga kami,” tutur Aslina Ndruru ibu korban dalam perbincangan dengan sejumlah Wartawan di kediamannya Sabtu (02/02/2019)
Lebih jauh Aslina Ndruru menuturkan, asupan gizi yang terbatas serta lama tidak tersentuh pelayanan kesehatan sehingga terlihat kaki dan tangan kedua anaknyanya mengering dan keriput serta semua jari tangan dan kaki bengkok sehingga sulit berjalan.
Aslina berharap dapat perhatian dan pertolongan dari dermawan sehingga anaknya bisa sehat dan normal seperti anak-anak seusianya.
Sementara pihak Pemerintah Desa Maziaya yang ditemui di tempat terpisah mengaku kedua anak penderita gizi buruk adalah warga desa Maziaya, namun sejumlah fasilitas untuk keluarga miskin atau prasejahtera yang terdapat di desa belum di dapatkan kedua anak gizi kurang ini karena orang tuanya tidak pernah mendaftarkan dirinya ke tingkat desa.
Hingga kini masih belum di ketahui apakah kedua anak gizi buruk ini memiliki penyakit penyerta dari kondisi kurang gizi tersebut, namun diharapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Utara berbekalkan dana operasional kesehatan yang ada segera memberikan pelayanan kesehatan terhadap kedua anak tersebut. (as-aliasa telaumbanua)