ASARPUA.com – Medan – Walikota Medan Dzulmi Eldin diwakili Sekretaris Dinas Kominfo Kota Medan Mansur Syah membuka Dialog Interaktif, Ceramah dan Tatap Muka Tentang Pemilu 2019 dan Penangkalan Isu Hoax Kepada Masyarakat di Hotel Grand Kanaya Jalan Darussalam Medan, Rabu (27/02/2019).
Acara yang digelar Dinas Kominfo Kota Medan ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya penyebarluasan informasi, baik berbentuk dialog interaktif, ceramah dan tatap muka yang bersifat membangun pola pikir masyarakat kearah positif sehingga masyarakat bisa menangkal penyebaran isu hoax.
Walikota dalam sambutan tertulisnya menjelaskan, era digital membuat penyebaran berbagai informasi dari berbagai belahan dunia menjadi tanpa batas waktu, tempat maupun jarak. Kondisi ini tentunya keajaiban, karena seseorang tidak lagi perlu membeli koran, majalah atau surat kabar cetak lainnya untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.
Di samping itu kehadiran media sosial juga menjadi salah satu media penyebar informasi yang sangat cepat, sebab semua orang bisa saling terhubung di seluruh dunia. “Saat ini penyebaran informasi sangat cepat diterima. Dengan kemunculan media sosial, orang-orang dengan mudahnya menerima informasi selang semenit dari kejadian. Tentunya ini sangat ajaib karena dunia serasa tanpa batas lagi,” kata Walikota.
Lebih jauh Wali Kota memaparkan, kehadiran internet dan sosial media sebagai media penyebaran informasi tidak sepenuhnya menjadi informasi yang bermanfaat dan membangun pola pikir masyarakat. Sebab, masih banyak penyebaran informasi yang menjebak bahkan memprovokasi masyarakat pengguna media sosial yang kemudian pembaca menganggapnya sebuah kebenaran.
“Banyak pengguna internet dan media sosial tidak memahami bahwa informasi yang dia bagikan ternyata adalah berita hoax. Alhasil banyak terjadi keributan dan pertentangan yang muncul akibat berita hoax yang disebarluaskan oleh orang yang tidak bertanggungjawab sehingga masyarakat awam menjadi terjebak dan terprovokasi atas informasi hoax tersebut. Hal ini dikarenakan informasi yang mereka terima dianggap menjadi sebuah kebenaran,” paparnya. (as-01)