ASARPUA.COM – Sei Bingei – Bataliyon Infanteri (Yonif) Raider 100 bersama Lions Club berhasil memecahkan rekor Musium Rekor Dunia Indonesia (MURI) menggelar kegiatan pengobatan akupuntur dengan pasien terbanyak. Kegaiatan ini diikuti oleh ribuan pasien yang berlangsung di Desa Namu Ukur Utara, Sei Binge, Minggu (14/10/2018).
Acara hari ini merupakan bakti sosial berupa pengobatan akupunktur dalam rangka rangkaian HUT ke-53 Batalyon Infantri Raider 100/PS. Pihak Batalyon Infanteri Raider 100/Prajurit Setia dan Lion Club mendatangkan 24 akupunkturis dari Perkumpulan Naturopatis Indonesia.
Danyon Raider 100/PS, Letkol Inf Lizardo Gumay mengatakan sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Lions Club dan Akupunkturis. Lizardo Gumay ikut serta diakupuntur dalam kegiatan yang telah menorehkan Rekor MURI Pengobatan Akupuntur kepada Pasien Terbanyak.
“Saya sangat berterima kasih atas kegaiatan Lion Club yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Dan tadi bertepatan dengan HUT ke-53 Raider 100/PS. Harapan ke depan bisa terus terjalin kerja sama yang baik ini,” katanya.
Diceritakan Lizardo Gumay, bahwa pada kegiatan pengobatan gratis ini dia merasakan langsung efek postif akupuntur. Dia merasakan aliran darah di bagian kepalanya menjadi lancar setelah diakupuntur oleh para ahlinya.
“Tadi saya juga diakupuntur, kebetukan saya merasakan di bagian kepala agak terasa berat, mungkin karena masuk angin, dan setelah diakupuntur langsung terasa ringan,” ungkapnya.
Akupunktur tujuan utamanya adalah untuk melancarkan sirkulasi darah. Akupuntur ini oleh sebagian besar masyarakat Tionghoa sebagai pengobatan tradisional yang efektif sudah turun temurun dipercaya bisa mencegah dan mengobati berbagai penyakit.
Kata Lizardo, dia juga percaya akupuntur benar-benar efektif sebagai pengobatan. Alkisah, katanya pada dia pernah tertembak di bagian kakinya saat berdinas di Aceh, dan untuk mengobati dampak luka dalamnya, akupuntur lah yang diradakannya dirasakannya ampuh.
“Akupuntur itu memang bagus, saya dulu juga pernah diakupuntur. Kaki saya dulu tertembak saat tugas di Aceh, dan dampaknya sering kebas-kebas. Setelah diakupuntur baru banyak berubah dan sembuh, yang semula kebas-kebas sudah jadi ringan rasanya,” ungkapnya.
Perwakilan Lion Club sekaligus panitia, Dr Jimi Wihono didampingi Shinshe Wianry Wirianta, SH mengatakan, kegiatan pengobatan akupuntur ini juga dukung oleh Yayasan IGP sedunia dan Lions Club Medan Gaharu.
Kata Jimi, PKNI sangat bangga bisa bekerjasama dengan Batalyon Infantri Raider 100/PS melalui Komando Letkol inf Lizardo Gumay untuk dapat berbagi dengan masyarakat dan pasukan infanteri Raider 100/PS.
“Pasien utama adalah dari Raider dan keluarga, dan banyak juga masyarakat sekitar. Juga dari puskesmas, hadir juga perwakilan dari Dinkes Langkat,” katanya.
“Akupuntur intinya untuk melancarkan sirkulasi darah. Karena dalam pengobatan tradisional Tionghoa, kami percaya bahwa apabila lancar maka tidak sakit, sakit karena tidak lancar,” ungkap Dr Jimi Wihono.
Kegiatan ini juga disambut antusias stakeholder dan masyarakat. Ekstimasi semula 1.000 pasien menjadi pencapaian peserta 1.518 orang sehingga pihak Lion Club dan Perkumpulan Naturopatis Indonesia berhasil menorehkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia No 8676/R. MURI/X/2018 Pengobatan Akupuntur kepada Pasien Terbanyak. (as-01/Pendam I/BB)