asarpua.com

Solihin Siswa SMP yang Dibunuh Bersama Orang Tuanya, Dimakamkan

ASARPUA.COM – Tanjung Morawa – Solihin (12) siswi kelas VII SMP Negeri 2 Tanjung Morawa yang diduga ikut diculik dan dibunuh bersama orang tuanya, Minggu, (14/10/2018) dimakamkan hari ini, Senin (15/10/2018). Ratusan warga Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang ikut berbelangsungkawa.

Jasad Solihin ini ditemukan dalam keadaan tangan dan kaki terikat di pinggir sungai Belumai Desa Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir, Minggu sore sekitar pukul 16.30 WIB. Warga ramai-ramai menunggu jenazah tiba di rumah duka. Karena rumah Muhajir masih diberi garis polisi warga pun menyiapkan kedatangan jenazah di rumah tetangganya.

“Udah pasti mayat yang ditemukan di sungai itu Solihin. Saya sudah dihubungi Kepling dan disuruh untuk siap-siap. Ya rencananya mau dimakamkan begitu sampai rumah. Malam ya malamlah namanya sudah seperti inikan kondisinya. Kemarin bapaknya pun malam hari juga kami kebumikan. Ini masih dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Medan. Sudah dikapani biasanya dan disini tinggal kami sholatkan sajalah nanti,” kata warga.

Kapolsek Tanjung Morawa, AKP Budiono Saputro mengaku kalau saat ini mereka masih terus melakukan penyelidikan. Ia menyebut kalau polisi juga meminta bantuan warga untuk ikut mencari keberadaan Suniati.

“Memang ada yang kita curigai tapi ini masih kita lakukan pendalaman lagi. Nanti kalau sudah ada perkembangannya kita kasih tahu lah,” kata Budiono.

Keberadaan Muhajir beserta istri dan anaknya dilaporkan menghilang sejak Selasa lalu. Meski rumahnya berada dikawasan padat penduduk namun tidak ada seorangpun warga yang mengetahui kapan Muhajir dan keluarganya menghilang.

Muhajir merupakan manager di PT Domas perusahaan yang memproduksi kaca mata di Tanjung Morawa. Saat ini tinggal istri Muhajir, Suniati yang belum diketahui keberadaannya.

Rumah Muhajir hanya berjarak sekitar 50 meter dari rumah kontrakan anak pertamanya, Desi. Ia memilih mengontrak karena sudah berkeluarga. Saat ini hanya dia dan adiknya yang sekolah di Jogja saya yang masih hidup.

“Padahal Senin malam adik saya itu Solihin masih datang ke rumah belajar karena mau ujian besok. Jam sembilan malam itu dia pulang dari rumah. Kalau sama ibu hari Senin  masih jumpa dia datang ke rumah, itu terakhir kami ketemu. Setahu saya orang tua saya tidak ada masalah dengan orang lain, demikian Desi. (as-01)