ASARPUA.com – Sergai – Pekan Daerah (PEDA) dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), resmi di buka, Selasa (16/07/2019) oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi di Lapangan Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan. Sergai tuan rumah.
Bupati Sergai Ir H Soekirman dalam kesempatan itu mengucapkan terimakasih atas kehadiran Gubsu, para Bupati/Walikota, serta para peserta yang hadir dan menginap di Kabupaten Sergai sebagai daerah pertanian, wisata dan kebudayaan ini. Kegiatan ini benar-benar bisa kita jadikan andalan mengikuti Pekan Nasional (PENAS) nantinya. Sebanyak 52 stand baik pemerintah, swasta maupun kelompok tani yang turut andil dalam perhelatan akbar ini.
Bupati Ir H Soekirman juga mengemukakan bahwa Desa Melati II ini, sejak lama dikenal sebagai desa pertanian. Pada tahun 1981 lalu ditempat ini Provinsi Sumut menggelar Hari Krida Pertanian sebagai cikal bakal pelaksanaan PEDA KTNA hari ini.
Tak lupa juga Bupati Soekirman mengajak seluruh yang hadir untuk melihat potensi Sergai melalui jargon PATAYA (Pertanian, Pariwisata, dan Budaya). Buah, hasil pertanian, ikan semua ada disini, serta pariwisata andalan seperti pantai dan arung jeram, ” ungkapnya.
Terkait budaya, Bupati menambah kan bahwa saat ini Kabupaten Sergai Tanah Bertuah Negeri Beradat tengah menggalakkan budaya bersih melalui program Gerakan Masyarakat Membuat Lobang Sampah Sendiri (GEMA LOSARI) serta untuk pelajar saat ini ada program Gerakan Pelajar Peduli Sampah (Gerappah).
Dihal lain Bupati Ir H Soekirman, berharap kiranya Petani kita yang saat ini posisi tawarnya sedang lemah, sebab saat membeli bahan baku mahal, namun saat akan menjual hasil pertanian dihargai dengan murah. Oleh sebab itu kita harus Inovatif seperti menciptakan produk organik yang bebas dari bahan kimia. Namun kita terkendala proses sertifikasi yang wajib dilaksanakan untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat akan mutu tanaman organik tersebut.
Sementara Gubsu Edy Rahmayadi dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukuran atas nikmat Allah berupa surga kecil di Sumut yang paling serba ada, namun sayangnya belum kita mulai untuk memanfaatkannya.
Kita harus bertani sesuai arahan Bung Karno, sebab tanah kita sangat subur.