asarpua.com

Rangkaian HLN ke-74  PLN UIP Sumbagut Doroh Darah

ASARPUA.com – Medan – Dalam rangkaian kegiatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke 74 bertajuk “Bersama SDM unggul terangi Indonesia” GM PT PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara (UIP SBU) Octavianus Padudung dan jajarannya besrta masyarakat sekitar melakukan donor darah melalui PMI Kota Medan di kantor PLN UIP SBU  lantai 5 Jalan dr Cipto Medan, Selasa (29/10/2019).

Asman Komunikasi dan CSR PLN UIP SBU Effiaty Polapa mengatakan, kegiatan sosial donor darah ini merupakan kegiatan CSR (corporate social responsibility—tindakan sosial serta lingkungan sekitar perusahaan).

Sementara GM PLN UIP SBU Octavianus Padudung mengatakan,di samping melakukan pembangunan jaringan listrik ataupun elektrifikasi yang menjadi tugas pokok dan fungsi (tupoksi), pihaknya tidak lupa untuk terus berupaya melakukan berbagai kegiatan sosial.

“Kegiatan donor darah seperti ini, sengaja dilakukan, untuk membantu masyarakat. Seperti tema kegiatan ini, “Setetes darah untuk kehidupan,” kata Padudung.

Even seperti donor darah ini merupakan agenda rutin PLN UIP SBU. “Kami berharap, seluruh darah yang terkumpul nantinya bisa membantu yang membutuhkan,” katanya.

Sementara, Ketua PMI Medan H Musa Rajekshah diwakili H Sudarmaji (Ketua Bidang Organisasi PMI Medan) mengatakan, donor darah rutin untuk menjaga kesehatan.

Berdasarkan testimoni para pendonor, donor darah secara rutin 3 bulan sekali sangat dirasa manfaatnya. Bisa donor sejak usia 17 sampai 55 tahun. Donor juga bisa membantu mengontrol darah, tekanan darah atau HB serta bisa terhindar dari darah tinggi atau hypertensi, jantung dan stroke.

Sudarmaji mengaku, pihaknya kerap menghadapi dilema terkait pertanyaan setiap orang melakukan donor secara gratis, tapi ketika akan mendapatkan darah harus dipungut biaya Rp360.000/kantong.

“Saya jelaskan, harga per kantong Rp360 ribu itu merupakan harga keputusan kementerian. PMI tidak disubsidi oleh pemerintah dan seluruh anggota tidak digaji. Jadi uang yang dipungut untuk biaya peralatan. Untuk kantong darah saja Rp60 ribu. Alat tes steril darah untuk 1 tetes Rp26 ribu. Untuk sekali donor bisa 2 sampai 3 kali tes. Sisa Rp40 ribu untuk operasional semua anggota. Intinya PMI bukan jual darah, itu hanya pengganti biaya pengolahan darah. Saat ini kami sudah mengajukan ke Pemkab dan Pemko agar memberikan subsidi. Namun belum terealisasi,” katanya.

Minat masyarakat Kota Medan untuk donor cukup tinggi , sekitar 300- 400 per hari, sementara kebutuhan darah antara 200- 250 kantung darah per hari. Stok darah cukup, ada sekitar 1.000 kantung/hari. Kalau pada 2011 paling ada 10 kantung per hari, sehingga harus pesan ke Jabar atu Jatim. (Asarpua)

Penulis: Serasi Sembiring

Related News

Panitia Nasional dan Daerah Gelar Rakor Kegiatan Sail Nias 2019

Redaksi

Paramedis RSUD Kabanjahe  Protes Dana Insentuf Covid- 19 Tak Kunjung  Cair

Redaksi

FPGolkar Pastikan Pembangunan Pustu di Kelurahan Sari Rejo

Redaksi