ASARPUA.com – Medan – Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah menyampaikan bahwa dokter kebidanan dan penyakit kandungan merupakan satu profesi pelayanan kesehatan. Kehadiran dan perak aktifnya sangat diperlukan terutama peranannya dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
Hal itu disampaikan Wagubsu Musa Rajekshah saat menghadiri Pelantikan Pengurus Persatuan Dokter Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Sumatera Utara (Sumut) periode 2018-2021, Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Sabtu (13/04/2019).
AKI Indonesia, kata Wagub, mencapai 305/100.000 kelahiran hidup. Angka ini merupakan hasil survei penduduk antar sensus 2015. Sehingga pemerintah berupaya melakukan intervensi struktural dengan mencantumkan target penurunan AKI dan AKB dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019.
“Target pemerintah untuk terus menurunkan AKI/AKB, salah satunya dapat dicapai melalui kerja sama lintas sektor dengan berbagai bidang keahlian,” ujar Wagubsu.
Karena itu, lanjut Wagub, diperlukan kerja sama yang sinergis antara Puskesmas, Posyandu, Dokter Spesialis Anak serta Dokter Ahli Kebidanan dan Penyakit Kandungan. Semuanya diharapkan dapat berperan aktif dalam mendukung program pemerintah tersebut melalui pelayanan kesehatan yang profesional, aman, bermutu serta bermartabat.
“Untuk itu kami berharap agar organisasi POGI Sumut dapat berperan aktif meningkatkan profesionalisme dan mutu pelayanan. Misalnya dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan ilmiah untuk mengasah ilmu dan keterampilan dokter-dokter kebidanan dan penyakit kandungan,” kata Musa Rajekshah yang akrab disapa Bang Ijeck.
Selain peningkatan mutu dan mempertahankan standar pelayanan di rumah sakit maupun praktik pribadi, Wagub menekankan pentingnya pengawasan terhadap layanan dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan kepada masyarakat atau pasien. Hal ini agar praktiknya tetap berpedoman pada nilai-nilai luruh etika kedokteran. (as-01)