ASARPUA.com – Medan – Menjelang Lebaran atau Hari Raya Idulfitri 1440 H, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melaksanakan Pasar Murah Ramadan dan Layanan Penukaran Uang Pecahan, Jumat (24/05/2019) di halaman Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro 30 Medan.
Pemotongan pita oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi bersama Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut Wiwiek Sisto Widayat, Kepala Biro Perekonomian Setdaprovsu Ernita Bangun, dan Kepala Perum Bulog Sumut Basirun, menandai dimulainya Pelayanan Penukaran Uang dan Pasar Murah Ramadan.
Gubsu Edy Rahmayadi berharap, kegiatan ini dapat membantu masyarakat menjelang Lebaran. “Ini sudah menjadi kondisi rill bangsa kita saat menyambut hari besar keagamaan seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Dan ini menjadi bahan evaluasi kita untuk menjadikan masyarakat ke depan lebih mandiri dan tidak kesulitan menghadapi perayaan hari besar keagamaan,” kata Gubsu.
Untuk itu, Gubsu meminta semua elemen masyarakat berperan untuk memberi masukan kepada Pemprovsu, tentang bagaimana cara memperbaiki sistem dan menyelesaikan permasalahan masyarakat selama ini. Hal ini dilakukan sebagai upaya kepedulian pemerintah kepada masyarakat.
Kepala Bl Perwakilan Sumut Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, terkait kebutuhan Lebaran, BI memiliki komitmen yang kuat untuk menyediakan semua kebutuhan untuk masyarakat Sumut. Untuk penukaran uang pecahan kecil (UPK) dan uang pecahan besar (UPB), tahun ini mengalami peningkatan dari 70 titik menjadi 131 titik saat ini, yang tersebar di kantor-kantor cabang, pusat perbelanjaan, Lapangan Merdeka dan Lapangan Benteng, juga diinstansi pemerintah, termasuk kantor Gubernur Sumut.
“Bulan Juni diperkirakan akan ada penarikan Rp6,8 triliun dan untuk itu BI sudah sediakan Rp8,7 triliun. Artinya kita menyediakan lebih dari kebutuhan masyarakat lewat perbankan,” ujar Wiwiek.
Untuk lokasi penukaran di Kantor Gubernur Sumut, katanya, BI melibatkan sejumlah bank yang memiliki mobil kas keliling yakni, BNI, BRI, Maybank, Mandiri dan Cimb. “Total uang baru yang dikeluarkan Rp 6,838 triliun. Terdiri dari UPK Rp783,776 miliar dan UPB Rp6,054 triliun. Dibandingkan dengan tahun lalu, naik sekitar 15 sampai 20 %. Tahun lalu hanya sekitar Rp5,9 triliun,” ucapnya.(as-01)