asarpua.com

Pelayanan PDAM Tirtamalem Kabanjahe Makin Parah

ASARPUA.com- Tanah Karo – Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamalem Kabanjahe sepertinya makin parah. Kalau tidak berlebihan ibarat penyakit sudah semakin kronis yang komplikasi.

Beberapa tahun terakhir ini tidak memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakar Kabanjahe khususnya. Juga ditengarai dari tahun tahun hanya menghambur-hambur uang subsidi dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tetapi tidak mampu menyuplai air bersih bagi masyarakat.

Hal ini diungkapkan Anggota DPRD Karo Jidin Ginting SH. MH, Ferianta Purba SE dan Jhon Karya Sukatendel, M.SN kepada sejumlah wartawan termasuk ASARPUA.com di warung kopi pak RM samping kantor pos dalam menyikapi keluhan pelangan PDAM Tirtamalem Kabanjahe yang berkepanjangan Senen (03/06/2019).

Kendatipun tongkat estapet kepemimpinan Bupati Karo silih berganti, tetapi pelayanan air bersih di ibu kota kabupaten untuk pelanggan, belum pernah dirasakan semaksimal mungkin. Ini juga merupakan tantangan bagi calan pemimpin Karo kedepan.

Keresahan masyarakat pelanggan ini terjadi akibat buruknya pengelolaan dan pelayanan air bersih. Hal itupula yang menyebabkan PDAM Tirtamalem Kabanjahe menjadi bangkrut sehingga memiliki utang yang cukup banyak,” kata mereka.

Padahal diketahui, tambahnya lagi, Kabupaten Karo yang diapit pegunugan Bukit Barisan memiliki sumber air bersih yang cukup melimpah. Namun kenyataanya, pemerintah daerah tidak dapat memanfaatkan peluang itu menjadi sumber pendapatan daerah. Sekaligus memberikan solusi bagi masyarakat kota Kabanjahe dalam mengatasi kerisis air bersih.

Sebagai anggota DPRD Karo dan tinggal di ibu kota Kabupaten Karo kata mereka, tentunya merasakan kepedihan yang dirasakan konstituennya akibat kendala kedatangan air bersih ke rumah penduduk.

Kata Ginting lagi menimpali, mengutip satu istilah seniman Karo yang berbunyi, “pinakit labo man daramen tetapi tambarlah pekena” (masalah tidak perlu diungkit-ungkit, tapi solusilah perlu ditemukan.)

Solusi yang ditawarkan Jidin Ginting, SH. MH ada dua pilihan. Yang pertama adalah, jumlah APBD Karo yang dialokasikan ke perusahaan ini harus digelontorkan secara besar-besaran. Seluruh karyawan yang ada ditubuh perusahaan ini harus diberdayakan dan dibimtekkan (bimbingan tehnik) agar lebih mampu mengelola perusahaan.

Termasuk seluruh pipa, harus diganti melalui dana yang digelontorkan ke tubuh perusahaan milik daerah ini. Yang tidak kalah pentingnya adalah mengidentifikasi sumber mata air bersih sebagai sumber.

Untuk memuluskan keinginan penggelontoran dana ini, pihak ekskutif harus mampu melobi legislatif berikut argumen-argumen yang masuk akal, karena anggaran yang dibutuhkan cukup banyak.

Pilihan ke dua kata Jidin Ginting, pengelolaan PDAM Tirtamalem diserahkan kepada PDAM Tirtanadi yang dianggap sejauh ini lebih profesional mengelola air bersih atau Kerjasama operasional.

“Buktinya pengelolaan air bersih di kota Berastagi dikuasai PDAM Tirtamalem, dan sejauh ini pelanggannya tidak merasa resah akibat kendala kedatangan air bersih, walaupun pada waktu tertentu pernah mengalami tersendatnya air ke rumah pelanggan,” tandasnya.

Walaupun demikian kata mereka, kita tetap sepakat bahwa PDAM Tirtamalem Kabanjahe untuk diaudit secara profesional, supaya kedepan pembukuan keuangan perusahaan daerah ini makin sehat. (as-joh).

Related News

HUT ke-74 Bhayangkara, Polres Madina Donor Darah 

Redaksi

Polri dan ASN Jajaran Poldasu Terima Kenaikan Pangkat

Redaksi

Pemkab Sergai Gelar Konferensi Pers dengan Awak Media

Redaksi