asarpua.com

Mengapa Penertiban Gedung Tua Warenhuis Mendapat Perlawanan Warga

ASARPUA.com – Medan -Penertiban sejumlah bangunan liar sekitar gedung tua Warenhuis Jalan Hindu, Medan mendapat perlawanan keras dari warga dan sempat ricuh. Padahal pembersohan itu dalam rangka mendukung penataan Kota Medan dilakukan melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang  (DPKPPR) Jumat (13/09/2019).

Lalu mengapa warga melawan dan Sejumlah warga yang sudah puluhan tahun mendiami bangunan melakukan perlawanan. Namun perlawanan berhasil diredam, bangunan liar pun akhirnya berhasil dirubuhkan dan diratakan dengan tanah.

Alat berat dikerahkan untuk membersihkan kawasan gedung tua Warenhuis. (Foto. ASARPUA.com/hpm)

Guna membersihkan bangunan liar di seputaran gedung tua yang dulunya merupakan supermarket pertama di Kota Medan tersebut, Satpol PP Kota Medan menurunkan sekitar 250 orang petugasnya. Selain Satpol PP, penertiban juga didukung organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemko Medan serta jajaran Kecamatan Medan Barat serta dibantu petugas dari Polrestabes Medan dan Kodim 0201/BS.

Satu unit alat berat backhoe loader milik Dinas Pekerjaan Umum guna mendukung kelancaran penertiban. Sebelum melakukan penertiban, Satpol PP meminta kepada seluruh warga untuk segera mengosongkan seluruh bangunan. Namun sebanyak 7 kepala keluarga (KK) yang mendiami bangunan liar di kawasan tersebut dengan tegas menolak dilakukannya penertiban.

Namun demikian penertiban tetap dilakukan, diawali dengan pembongkaran bangunan warung nasi. Selain tidak ada izin, bangunan juga didirikan di atas jalan. Tanpa kesulitan, backhoe loader berhasil merubuhkan bangunan warung nasi. Seluruh material hasil pembongkaran langsung diangkut dengan menggunakan truk milik Dinas PU.

Setelah itu pembongkaran diarahkan dengan bangunan lainnya, termasuk bangunan satu unit rumah yang dihuni sekitar 7 KK. Namun pembongkaran terkendala, sebab penghuni  rumah, terutama kaum ibu  menolak  untuk mengosongkan rumah tersebut. Mereka sengaja duduk di pinggir jalan untuk menghalangi backhoe loader melakukan pembongkaran. Di samping itu mereka juga sengaja meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil di dalam rumah.

Penghuni rumah, terutama kaum wanita berupaya menghalangi jalannya backhoe loader dengan duduk di jalan. Kembali upaya tersebut gagal, selang setengah jam dari waktu yang ditetapkan, para penghuni juga tidak mengosongkan rumah, Sofyan pun memerintahkan  petugasnya untuk mengeluarkan seluruh barang dan peralatan rumah tangga  dari dalam rumah. Tak pelak perlawanan pun terjadi, petugas pun dilempari dengan panci, piring, helm, baskom maupun gilingan kayu.

Petugas tetap saja memasuki rumah dan mengeluarkan barang yang didapat guna mempermudah proses pembongkaran. Pemilik rumah semakin panik dan menjerit-jerit serta menyiram petugas dengan air.

Lantaran masih ada sejumlah anak-anak yang bertahan di dalam rumah, pembongkaran pun urung dilakukan. Satpol PP mengevakuasi anak-anak agar tidak ada yang cedera ketika pembongkaran dilakukan. Penghuni rumah dibantu sejumlah warga sekitar melakukan perlawanan sehingga sempat terjadi baku hantam tetapi petugas Satpol PP berhasil meredamnya dalam hitungan menit.

Kemudian sejumlah petugas Satpol PP berhasil memasuki rumah dan melakukan evakuasi terhadap sejumlah anak-anak. Setelah itu backhoe loader merangsek maju dan berhasil membongkar bangunan dapur. Setelah itu dilanjutkan dengan pembongkaran dinding rumah, tidak hanya menggunakan backhoe loader tetapi juga palu besar.

Suasana kembali ricuh menyusul datangnya seorang pria berkepala plontos. Pria tersebut melawan dan marah atas pembongkaran yang dilakukan. Bahkan, pria itu sampai membantingkan televisi hingga hancur. Kehadirannya memantik penghuni rumah dan warga yang sempat diam kembali mengamuk dan melakukan perlawanan sehingga baku hantam kembali terjadi.

Lalu mengapa warga sekitar gedung tua Warenhuis itu begitu kuat melawan, bertahankan? (as-01)

Related News

Ketua DPRD Madina Minta Warga Mampang Julu Buka Blokade Jalan

Redaksi

DPRD Medan Tuding Kinerja Penyelenggara Pemilu di Medan, Bobrok

Redaksi

KPUD Nisel Tetapkan Perolehan Kursi dan DPRD Terpilih

Redaksi