ASARPUA.com – Medan – Kadishub Sumut, Dr. Agustinus Panjaitan mengatakan, puncak arus mudik Natal 2024 diprediksi terjadi hari ini dan besok, 23-24 Desember 2024. Karena itu, ia mengimbau masyarakat agar mempertimbangkan waktu perjalanan guna menghindari kemacetan yang berpotensi mengganggu kenyamanan.
“Kami memprediksi peningkatan lalu lintas signifikan mulai hari ini. Bagi yang masih merencanakan perjalanan, sebaiknya dilakukan setelah puncak arus mudik untuk kenyamanan dan keamanan,” ujar Agustinus, Senin (23/12/2024).
Dishub Sumut juga memproyeksikan puncak arus mudik Tahun Baru terjadi pada 29-30 Desember 2024, sementara lonjakan kunjungan ke objek wisata diperkirakan berlangsung antara 1-4 Januari 2025. Agustinus menegaskan pentingnya pengaturan waktu perjalanan dan pemeriksaan kendaraan sebelum berangkat.
“Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, perlengkapan lengkap, dan pengemudi cukup istirahat. Selain itu, patuhi aturan lalu lintas untuk mengurangi risiko kecelakaan,” tambahnya.
Untuk mengatasi kemacetan, Dishub Sumut telah menerapkan pembatasan kendaraan barang di beberapa ruas jalan utama, terutama bagi kendaraan bertonase besar seperti truk gandeng dan pengangkut bahan tambang. Pembatasan ini berlaku pada tanggal tertentu, termasuk 20–22 Desember, 24 Desember, 26–29 Desember, dan 1 Januari, mulai pukul 05.00 hingga 22.00 WIB.
Kendaraan barang yang membawa kebutuhan pokok seperti BBM, gas, sembako, dan uang, dikecualikan dari aturan ini. “Truk bertonase besar sering bergerak lambat dan beriringan, yang dapat memicu kemacetan. Pembatasan ini bertujuan mengurangi kepadatan lalu lintas,” jelas Agustinus.
Ruas jalan yang diberlakukan pembatasan di Sumut mencakup tiga ruas jalan nasional (non tol) yakni :
1. Batas Provinsi Aceh – Tanjung Pura – Stabat – Binjai – Medan – Lubuk Pakam – Sei Rampah – Tebing Tinggi – Lima Puluh – Kisaran – Aek Kanopan – Rantau prapat – Kota Pinang – Batas Riau.
2. Medan – Berastagi.
3. Pematang Siantar – Parapat – Porsea.
Dishub memprediksi sekitar 9,2 juta orang akan masuk ke Sumut selama periode libur Nataru, sementara sekitar 7,6 juta orang akan meninggalkan provinsi ini. Selisih angka tersebut diperkirakan berasal dari pergerakan lokal di dalam Sumut.
“Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan, kami optimis arus mudik Nataru dapat berjalan lancar. Masyarakat diharapkan bekerja sama untuk menciptakan perjalanan yang aman dan nyaman,” pungkas Agustinus. (*)