asarpua.com

Ikhwan Ritonga Prihatin dengan Keluhan Masyarakat Tingginya TDL

ASARPUA.com – Medan – Masyarakat pengguna listrik mengeluh akibat Tarif Daya Listrik (TDL) yang tinggi semakin ‘mencekik leher’. Peralihan listrik pascabayar ke prabayar, bukannya memudahkan masyarakat, malah semakin menyengsarakan.

Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga SE menyatakan prihatin atas dilema yang dialami maayarakat Dia juga menyesalkan penetapan pemerintah pusat terkait tarif dasar liatrik yang sangat mahal. 

Ihwan pun minta agar tarif listrik ditinjau kembali. “Soal tarif listrik memang itu keputusan pemerintah pusat. Kita pun tidak setuju dengan harga yang melambung,” ujar Ihwan Ritongs, kemarin.

Dia juga mengakui, masyarakat sudah sering mengeluhkan kondisi mahalnya biaya listrik. “Pemerintah harus bersikap bijak untuk menaikkan harga. Apalagi yang menyangkut listrik dan air, karena ini merupakan kebutuhan vital,”ujarnya.

Persoalan listrik mahal ini disampaikan sejumlah masyakat. Seperti dikeluhkan Susanna Sembiring, warga Medan Selayang, sebelumnya di rumah mereka terpasang meteran listrik dengan besar daya 450 MW. Namun karena ada anjuran dari pihak PLN supaya meteran harus diganti dengan daya lebih besar yakni1300 MW. Maka anjuran PLN pun diikuti.

Ternyata kata Susanna Sembiring , pembayaran setiap bulannya membengkak hingga 300 persen dari yang semula. “Pemakaian atau penggunaan sama saja sejak awal. Tapi pembayarannya sangat mahal. Biasanya cuma Rp 100 ribu, itu pun paling mahal. Tapi sekarang, rata-rata setiap bulan hampir Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu perbulannya. Pakai tak pakai, biaya abodemen tetap harus dibayar. Masyarakat sangat terbebani,” kata ibu muda ini tak mampu menyimpan resahnya.

Keluhan senada juga dikatakan Rina warga Ngumban Surbakti Medan Medan yang mempermasalahkan kebijakan PLN mengalihkan listrik dari 450 ke 900. “Listrik kami jadi mahal sejak dialihkan ke 900 watt. Setiap bulan kami harus bayar Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu,”ujarnya.

Rina beharap, supaya DPRD Medan memfasilitasi ke pihak PLN dan pemerintah agar dilakukan penurunan TDL. Sebab, listrik merupakan kebutuhan yang sangat mendasar maka perlu kemudahan membantu ekonomi.

“Rakyat kecil seperti kami, jangan lah terbebani mahalnya biaya listrik, sama halnya air. Karena itu kebutuhan sangat mendasar. Seharusnya pengusaha yang perlu dibebankan biaya listrik yang mahal,”keluhnya. (as-01)

Related News

DPRD Medan Ingatkan Jangan Ada Permainan dalam Pasar Murah

Redaksi

Plt Walikota Hadiri Syukuran Wakil Ketua DPRD Medan

Redaksi

Ihwan Harap Program Kerja Pemko di APBD 2019 Selesai Tepat Waktu

Redaksi