asarpua.com

Gubsu dan CI Indonesia Bahas Konsep Pembangunan Berkelanjutan

ASARPUA.com – Medan – Meski menggenjot pembangunan di berbagai sektor, Pemerintah Provinsi (Pempov) Sumatera Utara (Sumut) tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem dan kelestarian lingkungan. Sehingga target pembangunan tercapai, namun lingkungan tetap terjaga, asri dan indah.

Hal itu terungkap dalam pertemuan Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi dengan rombongan Conservation International (CI) Indonesia, di ruang kerjanya, lantai 10, Kantor Gubsu Jalan Diponegoro 30, Medan, Rabu (21/08/2019).  CI Indonesia merupakan organisasi nirlaba yang bekerja di Indonesia sejak tahun 1991, membantu pemerintah di bidang konservasi sumber daya alam darat dan laut.

Dalam pertemuan itu, antara lain dibahas, tentang penerapan konsep pembangunan berkelanjutan yakni proses pembangunan berwawasan lingkungan. “Saya menyambut baik program seperti ini, saya butuh yang seperti ini. Alam dan lingkungan merupakan anugerah Tuhan yang harus kita jaga, kita jangan tahunya cuma merusak. Ini yang ingin saya wujudkan di Sumut, pembangunan jalan tapi lingkungan tetap indah,” ucap Gubsu.

Untuk menjaga keseimbangan ekosistem ini, kata Gubsubeberapa langkah telah diambil. Seperti kemarin, Gubsu memimpin langsung groundbreaking yang menandai dimulainya pelebaran Sungai Badera. Pepohonan dan bangunan yang berada di bantaran Sungai Badera diratakan. “Sudah dikaji, yang harusnya sungai sampai selebar delapan meter, kini mengecil. Ini lah yang kita tertibkan kemarin,” katanya.

Ke depannya, Edy Rahmayadi ingin seluruh pembangunan di masa depan harus memperhatikan keberlanjutan dan lingkungan. Jika tidak, risiko yang harus ditanggung dan kerugian yang harus dibayar akibat pembangunan yang tidak terencana justru lebih besar. “Selama itu untuk kebaikan lingkungan Sumut, tentu Kami siap menerima masukan dan membuka kerja sama atau partnership,” tutur Edy.

Nassat Idris, selaku Senior Direktur Terresterial CI Indonesia menyampaikan bahwa misi utama kehadiran CI adalah melindungi hal-hal penting, yang disediakan alam untuk kehidupan, seperti air bersih, udara yang segar, makanan bergizi, iklim yang stabil, mata pencaharian masyarakat dan keindahan alam yang penting bagi manusia untuk berkembang.

“Sumut merupakan daerah dengan sensitivitas tinggi secara ekologis, sehingga kegiatan perbaikan lingkungan sangat penting. Penelitian kami menunjukkan bahwa dari tahun 2001 hingga 2018, Sumut kehilangan tutupan hutan seluas 345.000 hektare. Ini sangat disayangkan, Pak,” paparnya. (as-01)

Related News

175 Pengungsi Wamena Tiba di Sumut

Redaksi

Dua Tenaga Medis Sergai Positif Covid-19

Redaksi

Ranperda LKPj Bupati Karo TA 2018, Disahkan Jadi Perda

Redaksi