ASARPUA.com – Medan – Mewujudkan Kota Medan bersih dari sampah dengan membangun peradaban. Artinya, membangun kesadaran individu, rumah tangga dan masyarakat bahwa sampah adalah ancaman nyata bagi kehidupan manusia. Oleh karenanya sampah harus dikelola dengan baik.
Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Agussani mengatakan hal itu dalam Rapat Bulanan Dewan Riset Daerah (DRD) Kota Medan yang mengusung tema, “Peradaban Budaya Bersih dan Sampah Tanggung Jawab Bersama” di Balai Kota Jalan Kapten Maulana Lubis Medan, kemarin.
Membangun kesadaran seperti itu, jelas Agussani, dapat dilakukan melalui berbagai media dan kesempatan seperti seminar, diskusi, festival, materi khotbah, penelitian dan perlombaan kebersihan. Selain itu bisa juga dilakukan dengan melakukan cara-cara teknis yang lebih menantang dan kreatif di antaranya dengan menggagas tokoh-tokoh pelopor peradaban bersih tingkat masyarakat, sekolah (SD, SMP dan SMA) dan peguruan tinggi.
Hal senada disampaikan Rektor Universitas Negeri Medan selaku Ketua DRD Kota Medan Prof Dr Syawal Gultom. Dikatakan Syawal, keterlibatan masyarakat pada peradaban budaya bersih sangat menentukan. Untuk itu diperlukan strategi yang simultan pada tiga domain yakni masyarakat harus sadar bahwa kerja bakti setiap Minggu wajib digalakkan kembali.
Kata Syawal, tempat bekerja dan kantor harus dimanfaatkan sebagai leading sector dan percontohan tentang peradaban tersebut. “Di samping itu sekolah dan perguruan tinggi mendidik pelajar dan mahasiswa agar sadar bahwa hidup bersih sampah itu indah dan sehatan. Peradaban bersih itu bagian dari iman,” ungkap Syawal.
Sedangkan Syahril Effendi Dosen Fakultas Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara mengusulkan agar dibuat program edukasi pentingnya budaya bersih dan mengelola sampah kepada anak sekolah mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai dengan perguruan tinggi. Selain itu masyarakat juga harus membentuk relawan kebersihan dan mengedukasi masyarakat pentingnya budaya bersih.
Rapat dimoderatori Kabid Sosial dan Kependudukan Balitbang Kota Medan Bahrian Effendi dihadiri unsur akademisi dari PTN dan PTS Kota Medan. Menyimpulkan penanganan kebersihan di Kota Medan dilakukan melalui edukasi, membudayakan bersih sejak dini dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Lalu diadakannya sosialisasi yang intens baik melalui pertemuan-pertemuan keagamaan maupun perkumpulan di masyarakat. (as-01)

