ASARPUA.com – Medan – Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan, M. Husni, mengungkapkan dibutuhkan biaya anggaran sekitar Rp800 miliar guna mengganti lampu sebelumnya dengan lampu jenis LED untuk Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di Kota Medan.
Hal itu menjadi salah satu poin bahasan yang disampaikan, Husni, kepada Komisi IV DPRD Kota Medan dalam Rapat Dengar Pendapat Evaluasi Anggaran Triwulan III Tahun 2019, di Ruang Komisi IV Gedung DPRD Kota Medan Jalan Kapten Maulana Lubis, Selasa (03/12/2019) yang dipimpin Ketua Komisi IV, Paul MA Simanjuntak.
LPJU di Kota Medan, kata Husni, ada sekitar 84.300 titik lampu. “Kondisi lampu sudah 8-9 tahun, itupun masih hidup. Harusnya, lampu itu diganti paling lama 5 tahun. Namun, pelan-pelan kita lakukan peremajaan diganti dengan lampu LED,” katanya.
Untuk Tempat Pembuangan Sementara (TPS), Husni, mengakui Pemerintah Kota Medan tidak ada memiliki Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Selama ini, TPS yang ada hanya memanfaatkan lahan-lahan kosong yang ada di pinggir jalan dan pinggir sungai.
Saat ini, sebut Husni, pihaknya melalui Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) akan membebaskan lahan di sejumlah lokasi untuk dijadikan TPS. “Ada tiga lokasi lahan yang akan kita bebaskan, diantaranya di wilayah Jamin Ginting dan Jalan Sisingamangaraja,” katanya.
Untuk TPA, terang Husni, pihaknya hanya mengandalkan TPA Terjun, sementara TPA Namo Bintang tidak bisa dipergunakan karena terkendala masalah Amdal dari Deli Serdang. “TPA Namo Bintang nantinya akan dijadikan komposing,” ujarnya.
Sementara TPA Terjun, sambung Husni, lahannya hanya tersisa 4 hektar lagi. “Sekarang pun ketinggian sampah di TPA Terjun sudah mencapai 45 meter. Namun, sudah ada pihak ketiga yang akan bekerjasama untuk melakukan pemilahan sampah,” katanya.
Terkait RTH, Husni, mengaku masih jauh dari harapan. “Saat ini RTH kita masih 15 persen. Kita akan tambah lagi dengan membebaskan lahan di Tembung dan Marelan masing-masing seluas 4 hektar. Konsepnya kita buat RTH dan makam,” sebutnya.
Terkait anggaran, lanjut Husni, hingga akhir Oktober 2018, dari target PAD sebesar Rp30 miliar lebih terealisasi Rp15 miliar lebih atau 50 persen. “Kalau hingga Nopember sudah terealisasi Rp21 miliar lebih,” ucap Husni seraya mengatakan berupaya serapan belanja hingga akhir tahun mencapai 90 persen dan pendapatan mencapai 80 persen.
Sebelumnya para anggota dewan, diantaranya Paul MA Simanjuntak, Diko Edy Suranta Meliala, Dame Duma Sari Hutagalung, Dedy Aksyari dan Sukamto, mempertanyakan persoalan penanganan sampah, RTH, LPJU dan pengelolaan Tempat Pemakaman Umum (TPU). (as-01)