ASARPUA.com – Medan – Anggota Komisi A DPRD Medan, Andi Lumban Gaol menyesalkan tindakan massa khususnya satpam yang bertugas di Universitas Negeri Medan (Unimed) karena melakukan pengeroyokan hingga tewas dua orang terduga pelaku pencurian.
“Kalau sudah diamankan, harusnya diserahkan ke polisi. Kan bisa diproses hukum, jangan main hakim sendiri. Negara kita negara hukum,” terang Andi menyikapi kasus yang sempat viral di sosial media itu kepada wartawan, Kamis (21/02/2019).
Anggota komisi yang membidangi pemerintahan ini, termasuk kepolisian menyesali maraknya aksi main hakim sendiri di masyarakat. Aksi tersebut diyakini tidak dapat menyelesaikan masalah.
“Memang kadang model yang lagi marak seperti itu (main hakim sendiri). Tapi kan sudah ada aturan hukum yang mengatur. Apakah pencurian sebanding dengan menghilangkan nyawa orang,” singgung politisi PKPI ini.
Andi meminta, aparat kepolisian dapat mengungkap aksi main hakim sendiri yang terjadi di kampus Unimed tersebut. Apalagi, dalam beberapa video terlihat jelas bahwa aksi tersebut melibatkan satpam di kampus itu.
“Polisi pasti bisa mengungkap kasus aksi main hakim itu. Karena lokasi dan bentuk penganiayaan juga sudah jelas. Pihak kampus juga harus menyerahkan satpam yang diduga terlibat kepada aparat kepolisian. Jangan ditutup-tutupi,” beber dia seraya menambahkan, video tersebut dapat menjadi petunjuk dan pintu masuk bagi aparat kepolisian dalam mengungkap kasus itu.
Diketahui, dua warga Jalan Tangkul I, Medan Tembung, Joni Pernando Silalahi (30) dan Steven Sihombing (21) diduga tewas setelah diamuk massa. Kedua pria itu diduga mencuri helm di Kampus Unimed, Selasa (19/02/2019) sore.
Usai dianiaya, kedua terduga pelaku kemudian dibawa ke RS Haji. Namun akibat luka parah di sekujur tubuhnya, kedua terduga pelaku dikabarkan meninggal dunia. (as-01)